Mohon tunggu...
RAMLAH
RAMLAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Suka mendengarkan musik dan baca novel:)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengalaman Mahasiswa Mengikuti Program MBKM Mandiri

31 Oktober 2023   18:36 Diperbarui: 31 Oktober 2023   18:42 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri merupakan program yang dijalankan oleh perguruan tinggi secara mandiri artinya tidak disubsidi dan dikelola oleh Kemendikbudristek.

Tujuan dari MBKM Mandiri yaitu untuk membantu mahasiswa agar mendapatkan pengalaman diluar kampus untuk persiapan karir dimasa depan.

Sabda Nurfadillah merupakan salah satu mahasiswi yang mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka Mandiri. Ia mengambil salah satu program yang ada di MBKM Mandiri tersebut yaitu program BKP/ asistensi mengajar di satuan pendidikan.

Sabda Nurfadillah beranggotakan 6 orang dari jurusan yang sama yaitu sejarah. Dalam satu kelompok ini beranggotakan dari 6 perempuan, 5 dari teman kelas Sabda Nurfadillah sendiri sedangkan 1 lainnya dari angkatan 2020 (senior).

Sabda Nurfadillah dan temannya yang lain mendapat penempatan di SMA Negeri 1 Gowa. Mereka diberi amanah untuk mengajar pelajaran sejarah di kelas.

"Pengalaman saya selama mengikuti program ini tentunya sangat bahagia dan ada rasa ketidakpercayaan diri untuk di berikan amanah menjadi seorang guru di SMA Negeri 1 Gowa. Kami disana di bimbing oleh guru sejarah kami dan diberikan amanah untuk mengajar di kelas yang sudah di bagikan. Selain mengajar, kami juga membantu guru yang tidak bisa hadir di jam pelajarannya, kami mengisi jam kosong dan kami juga membantu guru apabila di butuhkan, kegiatan tersebut berlangsung selama 1 semester (6 bulan)". Ungkapnya Senin (30/10/2023)

Ia menambahkan, sebagai mahasiswa yang belum punya pengalaman mengajar dan  mendapat tugas untuk menjadi guru itu awalnya agak kesusahan dan kewalahan menghadapi siswa-siswinya.

"Pengalaman pertama menghadapi siswa-siswi SMA tidaklah mudah, mereka cenderung susah diatur dan ingin bersikap seenaknya, tetapi itu tidak berlangsung lama, seiring berjalannya waktu mereka sudah bisa diatur. Sebagai mahasiswa yang di tugaskan menjadi guru dan notabennya belum memiliki pengalaman sama sekali agak kesusahan dan kewalahan menghadapi siswa-siswi di sana apalagi mengajar di kelas IPS membutuhkan kesabaran". Tambahnya

Sabda mengatakan, guru disana ramah dan juga hangat terhadap mahasiswa yang ingin membantu mereka mengajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun