Mohon tunggu...
RICARD DARMIL
RICARD DARMIL Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa, universitas Muhammadiyah buton

Saya menyukai sesuatu baru yang menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Viralnya Pelat Nomor RI 36: Cerminan Arogansi di Jalan Raya

14 Januari 2025   18:06 Diperbarui: 14 Januari 2025   18:06 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patwal ri 36 foto: March Via X.com

Baru-baru ini, media sosial diramaikan dengan video viral yang menampilkan patroli dan pengawalan (Patwal) polisi mengawal mobil berpelat nomor RI 36. Aksi Patwal yang dianggap arogan ini menuai kritik tajam dari netizen, mempertanyakan etika dan profesionalisme aparat dalam menjalankan tugasnya.

Dalam video yang beredar, terlihat seorang anggota Patwal menunjuk-nunjuk sopir taksi Alphard dengan gestur tidak bersahabat di tengah kemacetan Jakarta. Diduga, sopir taksi tersebut menghalangi laju rombongan pejabat yang dikawal. Netizen bereaksi keras terhadap tindakan ini, menyayangkan sikap Patwal yang dianggap tidak menghargai pengguna jalan lain. 

Mobil berpelat RI 36 diduga milik seorang pejabat negara, meskipun kemudian muncul informasi bahwa mobil tersebut digunakan oleh figur publik terkenal, Raffi Ahmad. Polisi Patwal yang melakukan pengawalan juga menjadi sorotan.

Kejadian ini terjadi di sebuah jalan umum yang tidak disebutkan secara detail, tetapi video tersebut diunggah ke platform X (Twitter) dan langsung menjadi perhatian luas.  

Insiden ini menjadi viral pada Januari 2025, dengan video pertama kali diunggah oleh pengguna media sosial beberapa hari sebelumnya.  

Pengawalan dilakukan karena mobil tersebut menggunakan plat nomor khusus pejabat negara. Namun, kritik muncul karena dianggap ada unsur penyalahgunaan fasilitas negara dan perilaku arogan dari pengawalan yang diberikan. 

Dalam video, terlihat mobil dengan plat nomor RI 36 yang dikawal oleh polisi Patwal. Salah satu petugas terlihat menunjuk-nunjuk pengendara lain di jalan, seolah memberi jalan kepada mobil tersebut. Perilaku ini memancing kritik warganet karena dianggap tidak mencerminkan etika pengawalan yang semestinya.

Fenomena ini mencerminkan masalah mendasar dalam budaya berlalu lintas di Indonesia, di mana pejabat sering kali mendapatkan prioritas berlebihan di jalan raya. 

Penggunaan Patwal seharusnya ditujukan untuk situasi darurat atau kepentingan mendesak, bukan sebagai simbol status yang mengesampingkan hak pengguna jalan lainnya. 

Sikap arogan aparat dalam video tersebut menunjukkan kurangnya empati dan profesionalisme, yang seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat.

Dan insiden yang melibatkan mobil berpelat nomor RI 36 di Jakarta telah memicu berbagai reaksi dari warganet di media sosial

"Pak @prabowo tolong tertibkan dan lucuti para oknum pengguna mobil dinas yang pakai strobo tetot tetot minta prioritas. Gajinya dan mobilnya dibayar pakai pajak rakyat, masa rakyat disuruh minggir. Mereka ini nggak punya malu dan adab. Mobil dinas nggak perlu pakai strobo," komentar @forest*********

"RI 36 nih siapa siiiihhh BANGUNNYA PAGI DONG GA USAH PAKE PATWAL. Pak Patwal jg GA USAH SOMBONG ITU MOTOR LO DIBAYARIN SAMA SUPIR TAKSI YG LO TUNJUK2," kata akun @c0nfu*******

"Penikmat duit hasil keringat rakyat, berasa penting padahal kosong hasil kerja buat rakyat," tambah @yanz******* 

"Emang menteri termasuk yang harus diprioritaskan di jalan? Kagak. Mereka hanya memanfaatkan pasal karet dengan kata dikawal kepolisian. Makin banyak menteri yang kelakuannya bang*** di jalan. Tapi ya sudahlah ini hasil mayoritas rakyat kita, jadi harus dinikmati," sahut @kuku*_*******

"Enak banget jadi pejabat digaji oleh rakyat tapi rakyat nggak dianggap," cuit @chani**********

Dengan adanya kejadian ini maka diperlukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur pengawalan pejabat di jalan raya, memastikan bahwa penggunaan Patwal sesuai dengan kebutuhan dan tidak disalahgunakan. 

Pelatihan etika dan profesionalisme bagi aparat juga harus ditingkatkan, agar mereka dapat menjalankan tugas dengan menghormati hak semua pengguna jalan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun