Iya, kita semata mata tentu tidak harus membuly Anies.Kenyataan, banjir Jakarta bukan kesalahan Anies .Mungkin benar, ada yang salah dari konsep Anies. Tapi dilapangan, kebijakan Normalisasi pusat dan Naturalisasi Anies tetap berjalan. Sumur resapan butuh waktu untuk diwujutkan.
Membully Anies tidak menyelesaikan persoalan, kecuali ada motif tertentu.Â
Sudah dari sononya, Â sambung menyambung, dari pemerintahan ke pemerintahan. Dari Gubernur ke Gubernur yang belum berhasil .
Ratusan ribu gulden dikucurkan Belanda untuk Jakarta, membuat ini,itu. Tetap saja Jakarta Banjir.
Anies sudah bersiaga  dari tahun-tahun dan kemarin kemarin.Â
".... adalah kecepatan bergerak," kata Anies menceritakan upayanya.Â
Sibuknya Anies, ada perintah untuk  16 ribu petugas  yang bekerja tanpa henti siang malam untuk  644 pintu air, 1.013 pompa , 228 truk pemadam kebakaran dan 100 truk penyiraman tanaman yang menyedot dan melempar air.
Alhamdulillah atas izin Allah ikhtiar kolektif ini bisa secara cepat memulihkan kondisi di Jakarta," kata Anies.
"....bersyukur bahwa program gerebek lumpur yang kita jalankan dalam beberapa bulan terakhir telah menunjukkan hasilnya" kata Anies yang mengklaim, telah banyak belajar dibanjir awal tahun 2020.
 "Yang sudah kita kerjakan adalah pengerukan waduk-waduk,  pembersihan  saluran saluran , membangun sumur vertikal untuk drainase dan memastikan semua pompa air berfungsi dengan baik..
"......pengendalian pintu pintu air, jadi seluruh persiapannya dikerjakan tahun lalu supaya saat musim hujan datang, kita posisinya siaga, dan tanggap," ungkap Anies.***