Mohon tunggu...
Ramid Masyutie
Ramid Masyutie Mohon Tunggu... Penulis - freelancer

Menulis ....

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Setelah 8 Februari PKP (PSBB) di Malaysia Tidak Dilanjutkan.

31 Januari 2021   00:40 Diperbarui: 31 Januari 2021   01:40 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemeriksaan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) Foto : Malaysia Gazette.

Jika Indonesia dengan PSBB dan DKI Jakarta memperpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai 26 Januari hingga 8 Februari 2021 akibat tingginya kasus.

Malaysia sudah berencana tidak akan melanjutkan lagi setelah tanggal 08 Februari nanti dan akan diganti dengan PKPB atau Pembatasan Kawalan Pergerakan Bersyarat.

Lebih lanjut diberitakan , Perintah Kawalan Pergerakan di Malaysia tidak akan dilanjutkan setelah  empat minggu dilaksanakan karena memberi kesan ekonomi (mengganggu)

Ketua Pengarah/ Direktur Kesehatan, Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah mengatakan hal tersebut dikutip dari malaysia Gazzete /news.

Usaha pencegahan pandemik Covid-19 akan diteruskan dengan pelaksanaan Perintah Kawalan Pergerakan Bersyarat (PKPB) selama tiga bulan untuk menurunkan kasus yang masih tinggi .

Ia mengatakan hal tersebut dalam pertemuan media mengenai Darurat Covid-19 dalam acara " daring " dan Dr Noor Hisham yakin langkah tersebut dapat dilaksanakan dengan lebih baik, sehingga  jumlah kasus akan dapat diturunkan.

Menurut beliau, pelaksanaan PKP mulai 13 Januari lalu sehingga 4 Februari bertujuan untuk menstabilkan jumlah kasus positif Covid-19 yang semakin tinggi.

"Jadi kalau kita laksanakan PKP empat minggu sampai Februari, disusul dengan PKPB kita jalankan selama tiga bulan, pada Mei  bulan depan kita akan dapat turunkan kasus sehingga dua digit."tambahnya

 Kita (sudah) rencanakan empat minggu PKP. Kita tidak akan lanjutkan PKP lagi karena memberi kesan kepada ekonomi," katanya.

Belum ada penjelasan tentang PKPB atau pembatasan Kawalan Pergerakan Bersyarat tersebut, namun diduga Malaysia akan lebih melonggarkan PKP yang ketat karena sangat mengganggu ekonomi masyarakat.

Dalam berita lainnya, bharian.com/ mengungkapkan,  uji coba berhasil memberikan suhu ultra dingin permanen selama pelatihan pengiriman vaksin ke Swedia.

Tampaknya Malaysia akan meng import vaksin Pfizer dari Belgia, dan tidak seperti vaksin Sinovac yang bisa disimpan dalam suhu rendah , vaksin pfizer harus tersimpan dalam suhu sampai minus 60- 90 derajat.( -60/90 derajat)

Produk tiruan tersebut dibawa dari Belgia ke Klinik Kesehatan Belaga tanpa ada kendala saat pelatihan membawa vaksin ke pedalaman kemarin.

Tidak ada masalah yang muncul selama pelatihan vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 ke Klinik Kesehatan Belaga di sini kemarin, meski harus melakukan perjalanan jauh dari raksasa farmasi AS Pfizer di Puurs, Belgia.

Wakil Menteri Kesehatan Datuk Aaron Ago Dagang mengatakan keberhasilan menjaga suhu ultra dingin untuk pengiriman membuktikan bahwa vaksin tersebut dapat dikirim ke mana saja di negara ini.

Ia mengatakan, input perangkat data log yang disediakan perusahaan yang memantau proses pengiriman dari Belgia menunjukkan hasil yang memuaskan.

"Dari data logger kami tidak menemukan masalah atau kelemahan dan kami berharap kegiatan pengiriman vaksin yang sebenarnya bisa sama," ujarnya dalam jumpa pers usai pelatihan pengiriman vaksin ke RSUD Bintulu, hari ini.

Disimpan dalam wadah 'pengirim termal', botol garam diangkut dari Belgia ke Singapura dan kemudian ke Malaysia, sebelum dibawa ke Kuching dengan pesawat terbang dan kemudian ke Bintulu ke Klinik Kesehatan Belaga melalui jalan darat.

Aaron mengatakan bahwa selama pelatihan, suhu di 'pengirim termal' dapat dipertahankan antara -90 hingga -60 derajat Celcius dan ini dapat memastikan bahwa vaksin Pfizer dalam kondisi sempurna, saat mencapai tujuannya.

Sementara itu, Kepala Bidang Apotek Kesehatan Masyarakat Malaysia, Datin Shantini Thevendran, mengatakan sebenarnya untuk pengiriman nanti, perusahaan Pfizer akan menunjuk langsung agen pengiriman vaksin ke fasilitas vaksin di dalam negeri.

Malaysia diperkirakan akan menerima 12,8 juta dosis vaksin secara bertahap mulai pertengahan Februari dan proses vaksinasi akan dilakukan sesuai prioritas yaitu di garis depan anggota, kemudian pada warga Malaysia yang berisiko tinggi dan orang berusia 18 tahun ke atas.

Pelaksanaan latihan pengiriman vaksin dilakukan bersama dengan Kementerian Kesehatan, Komite Penanggulangan Bencana Negeri Sarawak, Angkatan Bersenjata Malaysia (ATM) dan Pfizer (M) demikian  berita yang bersumber dari kantor BERNAMA***

Sumber,

https://malaysiagazette.com/2021/01/25/pkp-tidak-akan-dilanjutkan-kerana-beri-kesan-ekonomi-dr-noor-hisham/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun