Saya bukan pelit, tapi saya peduli !
Mungkin banyak diantara kita yang pernah membaca slogan tersebut diatas, mulai dari yang terpampang tempat tempat umum seperti pusat perbelanjaan sampai yang bertebaran di dunia maya. Tapi mungkin juga masih ada pembaca yang belum memahami maksud slogan diatas. Ya, slogan tersebut saat ini ramai dikampanyekan oleh sebagian masyarakat yang peduli akan kelestarian lingkungan.
Loh, kira kira apa ya kaitanya kata 'pelit' dengan peduli lingkungan. Tentu saja hal ini sangat berkaitan, slogan ini tercetus berkenaan dengan Surat Edaran Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Direktorat Jendral Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun No. S1230/PSLB3-PS/2016, tentang harga dan mekanisme plastik berbayar. Dalam surat edaran tersebut dituangkan ketentuan mengenai penggunaan plastik berbayar seharga Rp 200,- sudah termasuk ppn.
Terlepas dari polemik, serta pro dan kontra yang bermunculan  pasca dikeluarkanya surat edaran tersebut, saya ingin mengajak pembaca untuk ikut mensukseskan program pemerintah yang berkaitan dengan pengurangan sampah plastik ini.
Karena tujuan plastik berbayar utamanya adalah agar masyarakat lebih bijak dalam menggunakan kantong plastik. Kita selaku warga masyarakat tentu harus  mendukung program pelestarian lingkungan ini dengan ikut melakukan dan mengkampanyekan diet kantong plastik. Karena peraturan pemerintah ini dikeluarkan berdasarkan pemantauan dan observasi dilapangan, bahwa pencemaran sampah pelastik telah sampai pada taraf menghawatirkan.Â
Bayangkan saja, Indonesia berpenduduk sekitar 255juta jiwa, apabila rata2 tiap orang mengkonsumsi (baca : menggunakan) 2 kantong plastik tiap harinya, bisa dibayangkan berapa ton sampah plastik yang menumpuk dalam satu tahun. Ironisnya lagi, sampah kantong plastik hanya sebagian kecil yang sampai ke TPA dan didaur ulang. Ini berarti sebagian besar menumpuk dan mencemari lingkungan seperti sungai, laut, dan tanah. Berikut beberapa dampak sampah plastik terhadap lingkungan yang perlu kita ketahui :
1. Plastik mengandung PCB (Polychlorinated Biphenyl), yaitu senyawa kimia organik yang tidak dapat terurai. Bila termakan oleh binatang, binatang tersebut akan mati karena tidak dapat mencernanya. Dan bila hewan yg mati tersebut dimakan oleh hewan lain, maka hewan yang memakanyapun akan ikut mati teracuni. Sehingga sampah plastik menjadi pembunuh berantai sesuai urutan rantai makanan.
2. Didalam tanah, keberadaan sampah plastik akan sangat mengganggu dan menurunkan kesuburan tanah. Karena selain menghalangi sirkulasi udara dan penyerapan air dalam tanah, racun  yang terkandung pada partikel plastik akan membunuh hewan pengurai seperti cacing.
3. Dilaut, sampah plastik sering dianggap makanan oleh hewan laut seperti lumba-lumba, penyu, dan anjing laut. Sehingga mereka akhirnya mati karena tak dapat mencernanya.
4. Sampah plastik yang sulit hancur seringkali menyumbat saluran air  seperti sungai, irigasi, dan gorong-gorong sehingga menyebabkan banjir dimusim penghujan.
Sedemikian besar dampak pengerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh keberadaan sampah plastik. Â Karena itu, sudah sepatutnya kita ikut menjaga dan mencegah kerusakan lingkungan yg lebih luas lagi dengan ikut melakukan diet kantong plastik.
Pada hakekatnya perut bumi itu seperti perut manusia juga, jika terlalu banyak dijejali zat zat beracun yang tidak dibutuhkan, lama kelamaan akan sakit. Jika bumi sakit, Â laut tercemar, kesuburan tanah terganggu, tentu pada akhirnya manusia sendiri yang akan merasakan dampak negatifnya.
Karena itulah kita wajib ikut melalukan diet sampah plastik ini. Caranya...? tentu sangat mudah. Seperti hal nya diet makanan, setiap orang tentu  memiliki takaran yang berbeda-beda dalam melakukan diet ini. Karena aktifitas dan profesi yang berbeda tentu memiliki kebutuhan yang berbeda dalam menggunakan kantong plastik. Berikut tips untuk melakukan diet kantong plastik:
 1. Cara yang paling mudah dan efektif untuk diet plastik adalah dengan membawa kantong/tas belanja ramah lingkungan setiap hendak pergi belanja.
2.Mintalah kantong plastik seperlunya saat berbelanja. Bila kita hanya membeli sebotol kecil air mineral atau makanan yang bisa kita masukan dalam tas atau saku, tolaklah dengan sopan apabila penjual memasukan barang tersebut dalam kantong plastik. Penjual, utamanya pedagang kecil, tentu senang bila kita melakukan hal ini, karena akan mengurangi biaya penjualan mereka.
3. Gunakan kantong plastik lebih dari 1kali. Bila kita terpaksa harus menggunakan kantong plastik saat berbelanja, maka bila masih layak pakai, simpanlah dengan rapih agar dapat digunakan kembali.
4.Bagi para pelaku usaha, sebisa mungkin memilih kemasan yang ramah lingkungan seperti doos atau kantung kertas.
Tunggu apa lagi, mulailah diet plastik sejak sekarang, mulai dari diri kita sendiri dan tularkan pada lingkungan sekitar. Mungkin pada awalnya terasa enggan dan berat, karena kita terbiasa dengan kantong plastik yang praktis. Rasa enggan dan malas itu harus disingkirkan. Renungkanlah, sampah plastik tidak hancur sampai puluhan tahun, tega kah kita mewariskan tumpukan sampah pada anak cucu kita kelak..?
Smoga tulisan ini bermanfaat dan menginspirasi kita untuk lebih peduli pada lingkungan.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H