Aksi :Â
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah:
Penulis melakukan beberapa strategi untuk menghadapi tantangan yang ada, diantaranya:
- Melakukan kajian teori mengenai model-model pembelajaran inovatif yang bisa saya sesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik sehingga dapat diterapkan di kelas/tempat praktik.
- Melakukan pendekatan kepada peserta didik yang mengalami masalah belajar, terutama yang sering terlihat kelelahan dan mengantuk saat dalam kelas.
- Melakukan diskusi dengan pihak sekolah tentang pengadaan atau penambahan sarana prasarana yang dapat menunjang penulis dalam pembelajaran praktik
Dari beberapa strategi yang penulis lakukan, aksi nyata yang penulis coba terapkan didalam pembelajaran Pemeliharaan Sasis Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan adalah dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.
Menurut Gunawan dkk (2022) dalam jurnalnya menyebutkan bahwa Guru dapat meningkatkan aktivitas anak didiknya melalui pembelajaran yang berbasis masalah dan penemuan. Untuk ini maka perlu adanya strategi pembelajaran yang sesuai. Pembelajaran berbasis masalah merupakan strategi pembelajaran yang mengacu pada suatu cara untuk mempertanyakan, mencari pengetahuan, informasi, mempelajari suatu gejala dan memecahkan suatu masalah.
Adapun langkah-langkah model pembelajaran PBL yaitu, orientasi peserta didik pada masalah, mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, membimbing penyelidikan individual dan kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan menganalisis serta mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Penulis menggunakan media pembelajaran berbasis ICT dengan Aplikasi absensi, Quizziz menayangkan video, PPT, dari laptop diproyeksikan dengan infokus sehingga peserta didik dapat menyaksikan tayangan audio visual tersebut. Selain itu, untuk menunjang pembelajaran yang kreatif, kolaboratif, komunikatif dan berfikir kritis, penulis mengarahkan peserta didik untuk belajar berkelompok dengan pembagian anggota kelompok yang heterogen. Kelompok dibagi menjadi 5, dimana penulis telah menunjuk 5 orang dengan kemampuan yang lebih baik untuk menjadi ketua dari kelompoknya. Kemudian secara bergantian ketua kelompok memilih satu persatu temannya untuk menjadi anggota kelompok. Dalam hal ini, penulis mencoba mananamkan jiwa kepemimpinan dan berani bertanggungjawab ketika mengambil keputusan, diharapkan setiap peserta didik yang ditunjuk pun bisa lebih bertanggungjawab dan menghargai keputusan yang telah diambil oleh temannya.
Setelah semua peserta didik mendapatkan kelompoknya, penulis mulai mengarahkan pembelajaran secara kontekstual menyesuaikan materi ajar dengan hal-hal yang erat kaitannya dengan kehidupan peserta didik. Mereka diharapkan untuk menemukan sendiri masalah yang sering terjadi pada kendaraan yang mereka gunakan sehari-hari atau masalah yang mereka temukan di luar sekolah berkaitan dengan pembelajaran materi sistem Rem.
Penulis mengarahkan peserta didik untuk memilih masalah yang akan diselidiki, solusi pemecahan masalahanya dan pengecekan akhir yaitu tes jalan dengan didampingi Pengajar. Setelah itu peserta didik akan berdiskusi dengan kelompoknya untuk memutuskan memilih masalah mana yang mereka selesaikan. Secara tidak langsung, mereka telah melakukan perbandingan setiap masalah yang terjadi. Dengan berdiskusi kelompok, penulis menilai keaktifan setiap peserta didik dan sejauh apa kontribusi dari setiap peserta didik bagi kelompoknya dalam menuangkan ide dan gagasan, ketika presentasi dan menjawab pertanyaan dari kelompok lain.
Hingga diakhir pembelajaran penulis memberikan apresiasi dan reward bagi peserta didik atas keberhasilannya menemukan solusi bagi permasalahan tersebut. Penulis memberikan penguatan yaitu dengan memberikan tambahan Latihan mengemudi di luar jam sekolah untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan hal ini sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar Dan Menengah Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia.
