Mohon tunggu...
ramdhan pramudya
ramdhan pramudya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi : Semua Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Polemik Sila Kedua di Era Post-Truth dan Kebebasan Informasi

27 September 2024   22:30 Diperbarui: 27 September 2024   22:32 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk meredam polemik yang dihadirkan oleh era post-truth dan kebebasan informasi terhadap Sila Kedua, diperlukan beberapa langkah konkret. Pertama, meningkatkan literasi media di kalangan masyarakat. Masyarakat harus diajari untuk mampu membedakan antara informasi yang valid dan disinformasi. Pemahaman tentang sumber-sumber informasi yang kredibel dan cara mengkritisi konten menjadi kunci agar informasi yang diterima tidak melanggar prinsip keadilan dan adab kemanusiaan.

Kedua, regulasi terhadap penyebaran informasi palsu harus diperketat. Pemerintah dan platform digital perlu bekerja sama untuk memfilter konten-konten yang berpotensi merusak tatanan sosial dan menodai nilai-nilai kemanusiaan. Tentu saja, ini harus dilakukan dengan tetap menghormati kebebasan berpendapat, namun kebebasan tersebut tidak boleh mengorbankan prinsip keadilan dan kemanusiaan.

Ketiga, penting untuk mempromosikan dialog yang sehat dan konstruktif di tengah masyarakat. Dialog antar kelompok dengan pandangan yang berbeda harus difasilitasi dengan cara yang adil dan beradab, sesuai dengan semangat Sila Kedua. Dialog ini perlu didasarkan pada fakta, penghormatan terhadap hak asasi manusia, serta kesadaran akan pentingnya persatuan nasional.

Kesimpulan

Polemik Sila Kedua di era post-truth dan kebebasan informasi menantang kita untuk mempertahankan nilai-nilai kemanusiaan di tengah derasnya arus informasi yang sering kali tidak terverifikasi. Kemanusiaan yang adil dan beradab harus menjadi landasan dalam menyikapi perbedaan pendapat, terutama di ruang publik yang semakin terbuka. Literasi media, regulasi yang tepat, dan dialog yang sehat adalah kunci untuk memastikan bahwa kebebasan informasi dapat menjadi alat yang memperkuat, bukan merusak, nilai-nilai kemanusiaan yang kita junjung tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun