Oleh: Sindi Maulana
Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW sebagai Rosululloh utusan Allah yang terahkir (Khatami Al-Anbiya' wa Al-Mursalin) tidak dapat digantikan oleh siapapun tapi peran Nabi Muhammad sebagai pemimpin umat islam harus cepat ada penggantinya.Â
Maka setelah wafatnya Rosululloh orang yang mengganitkannya sebagai pemimpin umat islam disebut "Khalifah" atau "Khulafaurrasidin"yang artinya pengganti Rosululloh untuk memimpin umat islam atau kepala kaum muslimin yang akan membawa kaumnya ke jalan yang benar seusai yang telah dilakukan pada kepemimpinan Rosululloh dan menjaga hukum-hukum islam sebagai sistem pemerintahanya.Â
Dia yang akan selalu menegakan kedailan yang beradasarkan kebenaran dalam islam. Diambil dari perkataan Musyrifah Susanto (Sunanto, 2003, p. 14) "khalifah digunakan untuk menyebut orang yang menggantikan Nabi Muhammad (setelah wafat) dalam kepemimpinan Negara Islam" .
Khulafaurrasidin adalah pemimpin setelah atau pengganti Nabi Muhammad SAW. Islam merupakan sebuah ajaran dan islam juga sebagai insitusi Negara, pada masa kepemimpinan khulafaurrasidin islam mulai berkembang dan tumbuh.
Baca juga: Meneladani Kejujuran dan Kedermawanan Kekasih Rasulullah Abu Bakar As Siddiq
 Dalam insitusi islam kedaulatan yang tertinggi hanya ada pada Allah SWT, sehingga para pengganti setelah Nabi Muhammad SAW tidak susah payah untuk merumuskan hukum baru, mereka hanya harus melaksankan hukum yang sudah ada dan mengembangkan sistem pemerintahan yang akan membawa islam yang lebih maju.Â
Pada tulisan ini akan membahas Khalifah pada masa Abu Bakar Ash-Siddiq yang dimulai sejak pengangkatanya sampai sistem pemerintahan yang telah dilakukan untuk umat isalm.
A.Biografi Khalifah Abu Bakar Ash-Siddiq
Abdullah bin Abu Qhuafah bin Utsman bin Amir bin Amru bin Ka'ab bin Lu'aib bin Ghalib bin Fihra Al-Quray At-Taimi radhiyallahu'anhu merupkan nama lengkap Abu Bakar. Disebutkan dalam beberapa buku sejarh sebelum Abu Bakar masuk islam ia bernama Abdul Ka'bah. Setelah masuk islam Rasululloh memangilnya Abdullah. Ada juga sumber yang lain mengatakan bahwa ia bernama Atiq nama lain dari Ka'bah (Bayt Al-Atiq).Â
Setelah itu Abu Bakar diberi gelar Ash-Siddqi karena ketika terjadi Isra' Mi'raj ketka orang-orang pada saat itu mendustakan kejadian tersebut bahkan samapi dihina, sedangkan Abu Bakar membenarkan persitiwa yang telah dilakukan Rosululloh.Â