Mohon tunggu...
Ramdhani Nur
Ramdhani Nur Mohon Tunggu... karyawan swasta -

lebih sering termenung daripada menulis...

Selanjutnya

Tutup

Drama

Bandung Lautan Asmara Dua #2

31 Desember 2011   12:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:31 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita sebelumnya Bandung Lautan Asmara Dua

BANDUNG LAUTAN ASMARA DUA

Oleh: Ramdhani Nur

Pemain :

Sutradara

Fio

Tori

Pierre

Ayuni

Boss

Troya

BABAK II


Scent 1 Datang Bulan
Kembali ke ruang make-up

SUTRA : Cuma ini?
(Nunjuk ke nampan makanan.)
AYUNI : Ini udah special
SUTRA : Oke deh…ga masalah.
AYUNI : Bang! Aku jadi agak mikir nih… kenapa sih aku mesti
nemenin dia nonton? Kenapa mesti banyak senyum, ramah ?
Trus kenapa mesti aku?
SUTRA : Kenapa mesti ditemenin? Karena nanti kamu yang ngebantu
menerjemahkan. Kenapa banyak senyum? Karena kita tuan rumah yang sopan.
Kenapa kamu? Karena saya percaya kamu bisa melakukannya!
AYUNI : Gimana kalo dia bertingkah berlebihan?
SUTRA : Tetep sopan dan…. Terserah kamulah. Pokoknya kamu harus ngebuat dia nyaman
AYUNI : Itu masalahnya…
SUTRA : Emang kenapa?
AYUNI : Aku lagi mens!
SUTRA : Eh.. eh… apa maksudnya nih???
TORI : (nyeletuk)
Artinya dia sedang labil, sangat sensitif, ada ketidakseimbangan emosional,
kecenderungan gairah sex meningkat, tapi atifitas sex, no!
SUTRA : (ke Ayuni)
Kamu yang mana?
AYUNI : Ga semuanya…
SUTRA : Trus?
AYUNI : Aku jadinya bakalan sering-sering ke toilet buat ganti pembalut.
Soalnya aku ga merasa nyaman. Artinya kalo itu terjadi aku ga bisa
ngebuat dia nyaman.
SUTRA : Oke, gini… sebelum nemuin dia kamu ke toilet dulu, baru temenin dia.
Saya janji ini gak bakal makan waktu lama. Oke!
AYUNI : Oke deh
(Pasrah ke toilet.)

Scent 2. Siap-siap



Pierre keluar, Fio selesai make up, Troya masuk ke ruang make up.)

PIERRE : Ca marche pas!(ga cocok)
(Menunjukan penampilan)
SUTRA : Mais, si! (cocok kok)
PIERRE : Tu ne trouve pas trop contras? (ga kliatan terlalu kontras)
SUTRA : (geleng kepala
PIERRE : Alors donc, si tu dis comme ca. (ya udah kalo kamu bilang gitu)
(Ngeliat ke Fio.)
Wow! C’est vrais n’est pas? Elle est plus mignone quand elle s’est maquillee!
J’aim bien, et je t’aime!
(wow! Bener kan? Dia lebih cantik kalo udah di make up! Aku suka !)
TORI : (ikut memuji)
Saya juga
FIO` : Shut up!
SUTRA : (ngomong ke Fio tersenyum)
Dia bener kok!
FIO : Ya.. untungnya itu ga ngaruh sama sekali

(Troya masuk)

PIERRE : Ah voila! Encore une autre ange! (ah, ini satu bidadari lagi!)
TORI : Sexy
Tos dengan Pierre
SUTRA : Oke semuanya! Sebentar lagi pertunjukan dimulai.
Saya tahu latihan kita memang tidak cukup lama, tapi karena kalian
sudah biasa tampil saya minta...terutama untuk satu kali ini…
kalian harus bermain baik, jauh lebih baik dari yang mungkin kalian lakukan
Dan kalau kalian sulit termotifasi hanya karena untuk orang
yang duduk di sebelah sana (nunjuk Boss) lakukan ini untuk saya..!
FIO : Bukannya itu lebih sulit?
SUTRA : Khusus untuk kamu… kamu bisa cari motivasi yang lain.
Tapi saya percaya yang lain bisa…
PIERE : C’est pas trop difficile (ga terlalu sulit)
TORI : mengangkat tangan
Ga masalah
TROYA : Aku bisa
FIO : (sinis)
Ya… pasti!
`
(Ayuni keluar dari toilet)

SUTRA : (ngomong ke Ayuni)
Kamu siap? Ok.. bilang padanya pertunjukan siap dimulai
Dan…jangan lupa senyumnya.

(Ayuni keluar membawa nampan menemui Boss)

PIERRE : (ngomong ke Ayuni)
Bon courage! (good luck!)
AYUNI : Et pour vous aussi… (buat kalian juga)

Scent 3 Voila

SUTRA : Oke! Kita mulai

(Tori, Fio, Pierre masuk ke panggung. Troya di belakang pangung menghapal naskah.)

SUTRA : Ok…it’s good

Scent 4 Berdua

(Ayuni menjelaskan pertunjukan pada Boss, dan mulai tidak merasa tenang.)

BABAK III


Scent 1 Enceinte



Di belakang panggung. Sutra sedang membantu Troya menghapal naskas sambil sesekali
matanya melihat ke panggung)

TROYA : menghapal dengan sulit
Naturellement que ca l’amuse! Il ne vit que pour cela! Des ….
SUTRA : …des qu’il voit…
Memegang naskah sambil terus mengawasi panggung
TROYA : Des qu’il voit une femme un saint….(orang suci)
SUTRA : Bukan!...enceinte!(hamil)
TROYA : en sans? (tanpa)
SUTRA : enceinte! (hamil)
TROYA : Enceinte?
SUTRA : Ya!

Scan 2. Mmmmuach!

Di panggung Pierre mencium Fio dan kemudian membalasnya dengan tamparan)

FIO : (bergegas keluar)
Gila!
SUTRA : (kaget)
Eh, apa-apaan ini? Kamu belum waktunya keluar
(Nengok ke panggung)
Ayo masuk lagi!
FIO : Ga mau! Dia nyium aku!
SUTRA : Pierre?
FIO : (geram)
Sebel!
SUTRA : Scen 3 ya..? emang bener kan?
FIO : Tapi waktu latihan ga janjian!
PIERRE : (keluar panggung)
Mais, pourquoi elle s’enfuit? Dite elle que ce n’est pas pro!
(eh kenapa dia kabur? Bilangin itu ga professional!)
SUTRA : Tu l’a baisee? (kamu cium dia?)
PIERRE : Mais oui! C’est existe dans le text! (Iyalah, ada di teks kok!)
FIO : Oh ya? Jadi kalo ada adegan membunuh kamu juga bakal bunuh betulan?
PIERRE : N’exagere pas! Ce n’est qu’une petit bisou (jangan lebay deh, Cuma ciuman kecil)
FIO : Petit bisou??? Dia nyium pake lidah!!
SUTRA : Shut! Jangan keras-keras! Ok, ingat kita dalam pertunjukan.
Dan ada orang yang nonton di depan sana yang bisa mewujudkan impian kita.
Saya ga mau in jadi buyar gara-gara kejadian bodoh ini.
(Ngomong ke Pierre)
Ok, Toi! Tu ne la baisse plus au scane 6, 8, 19, meme qu’il existe dan le text. D’accord!
(kamu ga boleh cium dia lagi di sken 6,8,19 meskipun itu ada di teks, setuju!)
(Ngomong ke Fio)
Dan kamu jangan pernah kabur dari panggung sebelum pertunjukan usai.
Sekarang semua naik lagi ke panggung. Jangan buat Tori terlihat lebih bodoh di atas sana.
Cepat!
TORI : (nongol dari balik layar belakang panggung. Naïf)
Ada yang manggil gue ya?
SUTRA : Ga ada! Kembali lagi ke panggung. Semuanya!

Pierre, Fio, Tori kembali ke panggung

SUTRA : God help me!

Scent 3 Troya
Di belakang panging, Troya siap beraksi

SUTRA : Kamu siap?
TROYA : (Ga yakin) Ya…
SUTRA : Denger, kamu ga perlu khawatir degan dialognya. Lupa sedikit ga masalah.
Tho dia ga ngerti bahasa Prancis ini.
Hanya yang penting kali ini vocal kamu harus kuat. Lebih keras! Oke!
TROYA : Ok! (menarik napas meyakinkan diri)
SUTRA : Aku percaya kamu bisa (tersenyum)
TROYA : Maksih
SUTRA : (ngeliat ke panggung)
Oke, siap2! Ya, sekarang!

Troya naik panggung dan langsung beraksi

Scent 4
Di atas panggung, menyorot pertunjukkan Tori, Pierre, Fio dan Troya.
Troya tampak gugup. Dialognya sebagian macet dengan vocal yang pelan.
Tori terlihat mulai tertawa-tawa.

Scent 5
Di belakang panggung, memperhatikan pertunjukkan

SUTRA : Lebih keras, please…! Troya, lebih keras… (pasrah)
AYUNI : (muncul) Bang!
SUTRA : (kaget) Lho! Kamu di sini?
AYUNI : Abang disuruh nemuin dia.
SUTRA : Kenapa?
AYUNI : Ga tau… (gelisah pengen ke toilet)
SUTRA : Ok, ke sana! (nyuruh ke toilet)
Baru 15 menit ada apa ya?




Scent 6
Di tempat duduk penonton. Sutradara mendatangi Boss

SUTRA : Saya?
BOSS : Ya! Di sini, sebelah saya
SUTRA : (duduk)
Pertunjukkannya?
BOSS : Biar!
(merogoh kantong, menawarkan rokok. Sutra mengambil satu dan dinyalakannya)
Rokok import!

Sutradara mulai menghisap rokok.

BOSS : Ok, itu… (menunjuk ke panggung) pertunjukan yang bagus.
Dan kau pun mengarahkannya dengan bagus.
SUTRA : Betulkah? Apakah tidak terlalu berlebihan?
BOSS : Tidak! Sama sekali tidak
SUTRA : Euh, …jadi kami layak dapat kesempatan membuat film. Saya tahu kami belum berpengalaman.
BOSS : Kenapa tidak?
(merokok)
Cuma masalahnua tidak untuk waktu dekat ini. Kamu tahu keadaannya sekarang. Banyak persaingan.
Kalau kita tidak bekerja lebih keras, melakukan inovasi, tentu kita pasti akan mati.
Orang-orang berbakat seperti kamu sangat banyak jumlah. Dan saya percaya kemampuan mereka.
Cuma perbedaannya mereka sudah punya cukup modal, sementara kamu kecuali jika dibiayai
atau menampilkan hal yang berbeda dan nekat, mungkin peluang kamu masih tersedia.
Sesungguhnya saya memang sedang menarik diri dari bisnis film yang masih kering ini.
Saya mencoba memulai sesuatu yang baru tapi menguntungkan. Kamu paham?
SUTRA : (mengangguk mencoba mengerti)
BOSS : Begini situasinya. Saya punya uang, kamu punya keinginan. Dan kita punya pemain.
(menunjuk ke arah panggung)
Sebagai permulaan, bagaimana kalau kita mencoba membuat hal yang sensasional.
Hanya perlu sedikit keberanian dan profesionalitas. Tapi menghasilkan banyak uang.
SUTRA : ya..
BOSS : Bagaimana kalau kita coba membuat film seperti….euh… “Bandung Lautan Asmara 2” misalnya…
SUTRA : (Kaget)
Itu kan film…
BOSS : Itu film. Itu tetap sebuah film! Kamu bisa membuatnya lebih filmis.
Dengan baluran drama dan cerita.
Tonjolkan sisi sinematografi dan alur cerita yang kuat dengan acting pemain yang berkarakter.
Kamu punya kemampuan itu!
SUTRA : euh… (ketawa bingung) saya….
BOSS : Saya tahu, kamu tahu. Kamu ingin membuat film. Saya hanyalah satu kesempatan dari
keinginanmu yang besar itu, Walaupun itu bukanlah hal yang besar untuk saya.
Tapi sangat besar artinya daripada apa yang bisa kau lakukan sekarang.
Pertunjukan dalam bahasa Spanyol…
SUTRA : …Prancis. Itu bahasa Prancis
BOSS : Atau bahasa apapun
SUTRA : (bingung)
Sssaya belum bisa berpikir apapun…
BOSS : Oke, kamu pantas bingung.
(berdiri dan bersiap pergi)
Cukup waktu saya di sini. Bagus rasanya mengenal kamu, bagus juga kamu juga mengenal saya.
Dan jangan bilang kalau saya tidak mengapresiasi kemampuan kamu. Dan memberimu kesempatan.
SUTRA : Apakah tidak terlalu terburu-buru?
BOSS : Saya sudah banyak bercakap denganmu
SUTRA : Ok, kalau begitu. Terima kasih.
BOSS : Jangan berterima kasih atas keajaiban yang kau ciptakan sendiri.
(Siap-siap pergi. Melambai ke atas panggung)
Nice performance!
Oh, ya! Bilang ke cewek tadi. Dia bisa telpon saya kapan saja.
SUTRA : Siapa? Oh, Ayuni? Nanti saya sampaikan.
BOSS : Sampai ketemu!

Boss meninggalkan bangku penonton.



Scent 7 Amburadul
Pertunjukan di atas panggung. Troya makin kacau bermain. Tori dan Pierre tak habis ketawa.
Fio merengut kesal.

Scent 8 Kasian deh gue
Di bangku penonton

SUTRA : (terduduk lesu dan pasrah. Tangannya mulai mengambil kacang yang disediakan buat Boss.
Matanya terus menatap aksi panggung yang kian kacau. Saat kamera yang berputar
tepat memotong arah pandangnya dia berucap)

CUTT!
****

C’est Fini!


Cirebon

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun