Mohon tunggu...
Ramdhani Nur
Ramdhani Nur Mohon Tunggu... karyawan swasta -

lebih sering termenung daripada menulis...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sekuntum Kembang

6 September 2011   07:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:12 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudahlah, Ros! Kalau kau lelah dengan kehidupan kita, aku justru lelah terus-menerus memikirkan kekhawatiranmu. Menarilah saja! Tak perlu bertanya ini tari apa. Kita ini hanya sekuntum kembang. Hanya jadi jam jaman yang diputar siang malam. Aku percaya tarian kita ini pasti berujung. Aku hanya tak ingin menangis saat kita mengenang ini nanti. Ayo, mari menarilah, Ros! Menarilah!

*****

Cirebon, 6 September 2011
*Potongan lirik lagu “Sekuntum Kembang”
**Terinspirasi dari lagu “Sekuntum Kembang” lirik karya N. Riantiarno, syair karya Harry Roesli, dibawakan oleh DKSB.
lagu diambil dari www.4shared.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun