Mohon tunggu...
Ramdhani Nur
Ramdhani Nur Mohon Tunggu... karyawan swasta -

lebih sering termenung daripada menulis...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gadis yang Menangis dalam Gerimis

7 Desember 2010   05:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:57 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gerimis masih sama, dingin. Gelap masih berkubang pada malam yang menyendiri. Dea ingin menyulam rintik hujan menjadi hiasan di kenangan, hingga musim di ujung tahun ini tak terlalu buruk untuk diingat.

"Jangan lupakan aku...!"

Yang tersisa pada Dea kini hanya senyum, itu pun harus dia habiskan untuk Ken malam ini. Entah apa lagi yang ia punya setelah kaki-kakinya membawa tubuhnya berbasah-basah. "Asal kau janji untuk tak lagi mengingatku!"

Gadis itu bernama Dea. Dalam gerimis dia kemudian menangis.

*****

Terima kasih Dea, untuk kalimatnya yang inspiratif...

Bandung, 7 Desember 2010
*gambar diambil dari www.rosanakmami.blogspot.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun