"Aku ganti bonekanya dan semua biaya yang kau habiskan hingga kau sampai disini."
"Jangan lakukan ini, Aris! Aku mohon!"
"Ini juga sebagai peringatan buatmu untuk tak melakukan hal seperti ini lagi di setiap ulang tahunnya."
"Please, tolong hargai perasanku!"
"Sudahlah Maria, pulanglah! Jangan bicarakan lagi tentang perasaan, karena aku juga akan bertanya hal yang sama atas apa yang kau lakukan sepuluh tahun lalu."
"Ya, dan selama itu juga kau menghukumku...tidakkah itu cukup?"
"Tak kan pernah! Ini, ambil dan pergilah!"
"Aris, kumohon biarkan aku menemuinya! Bagaimanapun Dhanisa anakku juga."
"Dengar! Namanya Annisa kini! Dan ibunya sudah mati!"
Brak! Pintu dibanting. Senyap berganti tangis.
***