Mohon tunggu...
Ramdhani Nur
Ramdhani Nur Mohon Tunggu... karyawan swasta -

lebih sering termenung daripada menulis...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kembang Api Mimpi

3 September 2010   06:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:29 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(4. Buat apa?

(5. Menyalakan kembang api

(6. Kembang api dari mana?

(7. Baru beli tadi

(8. Bapak dapet uang? Berapa harganya?

(9. Dua puluh ribu

(10. Ya Allah...mahal sekali. Buat apa beli kembang api segala? Sayang banget. Lihat, beras kita tinggal sekaleng lagi. Belum lagi buat zakat. Ibu sudah tidak punya uang. Malu minjem terus ke wak Muksin. Bagaimana bapak ini, malah ngajari anak yang tidak benar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun