Mohon tunggu...
Ramdhani Nur
Ramdhani Nur Mohon Tunggu... karyawan swasta -

lebih sering termenung daripada menulis...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kembang Api Mimpi

3 September 2010   06:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:29 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


"Oli duit tah bapake? Piraan jeh?"(8


"Rong pulu ewu."(9


"Ya Allah...larang pisan! Nggo apa si tuku kembang api segala? Eman temen. Deleng kuh, beras tinggal sekaleng maning. Durung ngko nggo bayar zakat. Mimi wis langka duit. Isin ngutang bae bari wak Muksin. Priben jeh bapak kuh, ngajari sing beli bener bae ning bocah."(10


Si pendorong gerobak terhujam bisu. Dia ingin berkata sesuatu. Namun tangannya terlanjur meraih korek api untuk kemudian berlalu.


Beberapa saat kemudian langit di luar rumah terang warna-warni beberapa detik. Sang anak bersorak dan menari. Sang ayah tersenyum, kebahagiaannya harus terpecah oleh sekaleng beras tersisa yang mengusik pikirannya.


Cirebon, 3 September 2010

_________________________


Bahasa yang digunakan masyarakat pantura timur Jawa Barat.

(1. Tong/otong, sapaan untuk anak lelaki kecil

(2. Sudah malam, kasian ibu di rumah. Besok kita lewat jalan ini lagi

(3. Pinjam korek, bu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun