"Ya, udah ... ntar lagi aja. Saya mau mandi dulu."
Tubuh Ariestine melingkar. Memungut handuk di sisi kapstok. Menggontai menuju kamar mandi. Sken-sken ini ditatapi lekat sepasang mata Susanto.
"Masih di sini juga? Mau mandi bareng?"
"Euh, nggak! Sudah liat, eh sudah punya. Kikikikik."
"Mau ngebandingin?"
"Ih, si Eceu mah. Kikikikik." Cekikikan ini hanya pengantar untuk langkah kaki Susanto yang kemudian hilang dari balik pintu kamar mandi juga dari pintu keluar salon. Entah dalam kesadaran yang mana. Tapi menyambut hari dalam tepi pagi yang berbeda membuat Ariestine benar-benar berpikir bahwa generasi memang harus diselamatkan.
Cirebon, suatu ketika.
Kembali posting untuk menyemangati diri.
Sumber gambar: Sriwijaya Radio
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H