Mohon tunggu...
Rama Dewa
Rama Dewa Mohon Tunggu... Editor - Penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Kampanye Politik Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar Pada Pemilihan Umum Presiden Tahun 2024

9 Januari 2024   11:30 Diperbarui: 10 Januari 2024   15:31 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Integritas

               Berbicara mengenai tentang integritas yang memiliki banyak definisi pada istilah kamus-kamus seluruh dunia, integritas yang mengandung kesatuan, konsistensi, kejujuran pada diri sendiri, berhubungan dengan moral, dan sebagainya yang paling menonjol dalam definisi integritas adalah sebagai apa yang dikatakan oleh suatu individu yaitu sesuai dengan perlakuannya dalam kenyataannya. Integritas didefinisikan sebagai bentuk dari suatu individu atau kelompok yang mencoba menampilkan keselarasan dalam perkataan dan perlakuannya dengan mengaplikasikannya kepada individu atau kelompok lainnya. Pada dua kata ini dipisah dan didefinisikan sebagai bentuk yang relevan yang di mana saling berkaitan seperti tingkah laku integritas (BI) Behavioral Integrity dan persepsi. Pada kata tingkah laku integritas didefinisikan sebagai perilaku yang konstan dari individu dalam menentukan batas dari individu tersebut dalam perkataannya. Pada kata kedua yaitu persepsi yang di mana setiap kata yang keluar yaitu berasal dari persepsi seseorang yang membuat persepsi dari istilah “integritas” ini tidak memiliki batas (Palanski, & Yammarino, 2009).

               Dalam kampanye politik dari pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, yang lebih mencolok dalam pembahasan untuk istilah integritas di sini yaitu mencondong ke arah Anies Baswedan dalam media. Anies Baswedan, sebagai salah satu dari pasangan calon tersebut, tampaknya menjadi sorotan yang lebih intens terkait isu integritas. Istilah integritas dalam konteks kampanye politik sering kali terkait dengan citra dan karakter seorang kandidat, termasuk kejujuran, moralitas, dan konsistensi dalam tindakan dan sikap. Faktor-faktor tertentu mungkin telah menyebabkan penekanan lebih besar pada Anies Baswedan dalam pembahasan integritas. Hal ini bisa disebabkan oleh peristiwa atau kontroversi tertentu yang melibatkan Anies Baswedan dan menjadi sorotan media selama kampanye. Atau mungkin pula, Anies Baswedan telah memilih untuk menonjolkan tema integritas dalam platform atau pesan kampanyenya, sehingga media lebih fokus pada aspek tersebut. Dalam konteks politik, integritas seorang kandidat dapat menjadi elemen kunci yang mempengaruhi persepsi publik terhadap kemampuan dan karakternya. Oleh karena itu, penekanan yang lebih besar pada Anies Baswedan dalam pembahasan integritas bisa menjadi strategi kampanye untuk memperkuat citra kejujuran dan moralitasnya di mata pemilih.

Metode

Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan, juga dikenal sebagai penelitian kepustakaan (library research) yang mana dalam penelitian ini dengan cara melibatkan pengumpulan dan analisis informasi dari berbagai sumber buku, majalah dan artikel. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan teori, prinsip, pendapat, gagasan dan lain-lain yang dapat dipakai untuk menganalisis dan memecahkan masalah yang diteliti.

Dalam penelitian kepustakaan, sumber data dapat dikategorikan menjadi dua: sumber data primer dan sumber data sekunder. Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan sumber data sekunder. Data sekunder yaitu sumber data yang diperoleh dari pengamatan secara tidak langsung, yang mana diperoleh melalui sumber-sumber seperti jurnal, buku, artikel, dan penelitian-penelitian terdahulu. Sumber data sekunder pada penelitian ini menggunakan beberapa sumber artikel, jurnal-jurnal ilmiah yang berkaitan dengan kampanye politik Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Analisis data yang dihimpun bertujuan untuk mengeksplorasi personal branding Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang terekspos melalui berita dan media sosial. Dalam pengumpulan data, personal branding keduanya diamati melalui berbagai bentuk seperti dokumen, foto, video, teks, dan format lainnya, yang menjadi fokus penelitian dalam topik yang dibahas (Kurniawan & Gabriella, 2020). Dari hasil pengamatan tersebut, rangkuman dihasilkan untuk mendapatkan kesimpulan atau pernyataan yang akan diteliti lebih lanjut melalui analisis konten dari apa yang disajikan baik dalam berita, media sosial, maupun respons masyarakat.

Hasil dan Pembahasan

Pada Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024, kampanye politik pasangan calon Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menjadi sorotan utama dalam peta politik Indonesia. Pasangan ini menarik perhatian dengan visi dan platform politiknya yang mencakup berbagai isu penting bagi masyarakat Indonesia. Dalam kampanye mereka, terdapat beberapa poin utama yang menjadi fokus pembahasan.

Salah satu poin penting dalam kampanye Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar adalah penekanan pada isu-isu pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Pasangan ini berkomitmen untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi guna menciptakan kondisi yang lebih baik bagi rakyat. Mereka menyajikan rencana konkret terkait revitalisasi sektor-sektor kunci dan peningkatan kualitas hidup. Selain itu, isu integritas dan kepemimpinan yang bersih menjadi fokus yang signifikan dalam kampanye mereka. Anies Baswedan, yang telah memimpin Jakarta sebagai Gubernur, diakui karena pendekatannya yang transparan dan berintegritas. Pasangan ini secara aktif menyoroti nilai-nilai kejujuran, akuntabilitas, dan moralitas sebagai landasan utama kepemimpinan mereka. Muhaimin Iskandar, dengan pengalaman panjangnya di dunia politik, juga memberikan kontribusi pada citra kelembutan dan kesederhanaan dalam kepemimpinan.

Selain itu, dalam kampanye tersebut, pasangan ini memanfaatkan teknologi dan media sosial sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pemilih. Mereka meluncurkan kampanye daring yang interaktif, menyampaikan pesan-pesan kampanye dan visi mereka melalui platform-platform digital. Hal ini mencerminkan adaptasi terhadap perubahan dinamika komunikasi dalam era teknologi informasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun