Mohon tunggu...
Ramdani Habibie
Ramdani Habibie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

penyuka film, komik, dan game

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa ESBN Adalah Alternatif yang Cocok untuk ISBN

26 Oktober 2024   21:35 Diperbarui: 26 Oktober 2024   21:59 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada era digital ini, aksesibilitas informasi sangat terbuka untuk masyarakat luas. Namun, dengan semakin banyaknya informasi yang tersedia, diperlukan cara untuk melacaknya, dan ISBN adalah standar internasional. Sistem ISBN mencakup informasi penting seperti judul, penerbit, dan kelompok penerbit yang membedakan setiap buku satu dengan yang lainnya.

 

Namun, sekarang Indonesia sedang dilanda krisis ISBN. Krisis ISBN di Indonesia bermula ketika Badan ISBN Internasional di London memberikan peringatan kepada Perpustakaan Nasional (Perpusnas) tentang tingginya jumlah buku yang diproduksi di Indonesia. Pada tahun 2020 dan 2021, sebanyak 208.191 judul buku diberikan nomor ISBN di Indonesia. 

Namun, pada tahun 2018, nomor ISBN yang dialokasikan di Indonesia hanya 1 juta. Indonesia menerbitkan total 623.000 judul buku bernomor ISBN dalam empat tahun, atau lebih dari separuh total alokasi nomor ISBN. Dengan sisa 377.000 nomor ISBN, Indonesia terbatas untuk memberi nomor ISBN pada 67.340 buku per tahun. 

Krisis ini akan berdampak besar, terutama terhadap guru dan dosen, di mana salah satu syarat untuk kenaikan pangkat adalah menulis buku ajar. Oleh karena itu, diperlukan alternatif sistem identifikasi buku selain ISBN, dan menurut saya, ESBN dapat menjadi alternatif tersebut.

Educational Serial Book Number (ESBN) atau Nomor Buku Seri Pendidikan adalah sistem penomoran unik untuk buku pendidikan yang menyediakan cara standar dan sederhana untuk mengidentifikasi dan melacak buku di seluruh dunia. 

Perbedaan utamanya dengan ISBN adalah ISBN digunakan untuk memberikan identitas unik pada setiap judul buku yang diterbitkan, termasuk informasi tentang penerbit dan kelompok penerbit. 

ISBN terdiri dari 13 digit dan dikeluarkan oleh Badan Internasional ISBN, sedangkan ESBN adalah sistem penomoran yang dirancang khusus untuk buku-buku pendidikan. ESBN bertujuan untuk menyediakan cara standar dan sederhana dalam mengidentifikasi serta melacak buku pendidikan, termasuk buku teks dan modul.

Sistem barcode yang digunakan ESBN adalah sistem Code 128. Code 128 adalah salah satu jenis barcode yang digunakan untuk menyimpan informasi dalam bentuk angka, huruf besar, huruf kecil, dan karakter khusus lainnya. 

Setiap karakter direpresentasikan oleh pola garis dan spasi yang berbeda. Code 128 dapat menyimpan hingga 128 karakter dan dapat digunakan di berbagai industri. 

Pola garis dan spasi pada Code 128 dirancang sedemikian rupa sehingga barcode dapat dengan mudah dibaca oleh mesin pembaca barcode, dan informasi yang terkandung dalam barcode dapat diterjemahkan dengan akurasi tinggi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun