Mohon tunggu...
Muhamad Ramdani al
Muhamad Ramdani al Mohon Tunggu... Aktor - Komunikasi Penyiaran Islam

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA Beasiswa 1000 da'i BAMUIS BNI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Merindukan Syurga

11 November 2023   12:01 Diperbarui: 11 November 2023   12:19 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam Islam, kerinduan terhadap syurga adalah satu aspek penting dalam kehidupan spiritual. Ia mencerminkan hasrat seseorang untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan abadi setelah kehidupan di dunia. Merindukan syurga melibatkan pengamalan amal soleh, taat kepada Allah, dan kesungguhan dalam menjalankan ajaran agama.

Seorang Muslim percaya bahawa syurga adalah tempat penuh kenikmatan yang disediakan oleh Allah bagi mereka yang taat dan beriman. Rasa kerinduan ini menjadi pendorong untuk terus berusaha menjalankan perintah-Nya, menghindari larangan-Nya, dan mendekatkan diri kepada-Nya melalui ibadah dan amal soleh.

Dalam Al-Quran, Allah menggambarkan syurga sebagai tempat yang penuh dengan keindahan, kebahagiaan, dan nikmat yang tiada tandingannya. Oleh itu, merindukan syurga bukan hanya sekadar hasrat untuk menikmati kenikmatan fisik semata, tetapi juga hasrat untuk mendekatkan diri kepada Allah dan merasai kebahagiaan yang sejati.

Kerinduan terhadap syurga juga menjadi sumber kekuatan bagi seorang Muslim ketika menghadapi cabaran dan ujian hidup. Ia memberikan tujuan yang jelas dalam menjalani kehidupan, mengingatkan akan sifat sementara dunia ini, dan mendorong untuk meningkatkan kualiti hidup rohaniah melalui amalan-amalan yang diredhai oleh Allah.

Dengan merindukan syurga, seorang Muslim diingatkan untuk hidup dengan penuh kesedaran akan tanggungjawab sebagai khalifah Allah di muka bumi. Semangat ini mendorongnya untuk berbuat baik kepada sesama, menjaga lingkungan, dan menjalani kehidupan yang seimbang antara kepentingan dunia dan akhirat.

Oleh itu, merindukan syurga bukan sekadar impian, tetapi menjadi pemacu untuk berusaha lebih baik, menjalani kehidupan yang bermakna, dan mengharapkan ganjaran dari Allah yang lebih besar di akhirat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun