Mohon tunggu...
Ramdan Febrian
Ramdan Febrian Mohon Tunggu... Jurnalis - Buruh tulis

Penulis dan penerjemah. Fokus di bidang sosial dan sains.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Senjakala Pohon Tertua di Afrika, Baby Baobab

16 Juni 2018   20:50 Diperbarui: 16 Juni 2018   21:21 1097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdasarkan makalah mereka yang diterbitkan Nature Plants pada minggu ini, menunjukan bahwa perubahan iklim dapat memengaruhi kemampuan pohon untuk bertahan hidup. 

Selain itu menurut Patrut, bahwa fenomena El-Nino yakni arus hangat yang melakukan perjalanan ke timur melintasi Samudera Pasifik, telah menyebabkan musim kering selama 20 tahun terakhir. Hal tersebut menyebabkan kekeringan di Afrika selatan, yang dianggap menjadi salah satu faktor dalam kematian berbagai pepohonan.

Pohon Baobab tua dapat menciptakan ekosistemnya sendiri, karena ia mendukung kehidupan makhluk yang tak terhitung jumlahnya, dari mamalia terbesar hingga ribuan makhluk kecil yang berlarian keluar masuk celahnya. Sarang burung di dahannya; babun melahap buah; bayi semak dan kelelawar buah minum nektar dan menyerbuki bunga, dan gajah telah dikenal untuk menebang dan mengkonsumsi seluruh pohon. 

Pohon Baby Baobab terlihat sangat berbeda dari bentuk dewasanya dan inilah mengapa orang-orang Semak di Afrika percaya bahwa pohon itu tidak tumbuh seperti pohon-pohon lain, tetapi tiba-tiba jatuh ke tanah, tumbuh sempurna, dan kemudian suatu hari lenyap begitu saja. Tidak heran mereka dianggap sebagai pohon ajaib. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun