Berdasarkan makalah mereka yang diterbitkan Nature Plants pada minggu ini, menunjukan bahwa perubahan iklim dapat memengaruhi kemampuan pohon untuk bertahan hidup.Â
Selain itu menurut Patrut, bahwa fenomena El-Nino yakni arus hangat yang melakukan perjalanan ke timur melintasi Samudera Pasifik, telah menyebabkan musim kering selama 20 tahun terakhir. Hal tersebut menyebabkan kekeringan di Afrika selatan, yang dianggap menjadi salah satu faktor dalam kematian berbagai pepohonan.
Pohon Baobab tua dapat menciptakan ekosistemnya sendiri, karena ia mendukung kehidupan makhluk yang tak terhitung jumlahnya, dari mamalia terbesar hingga ribuan makhluk kecil yang berlarian keluar masuk celahnya. Sarang burung di dahannya; babun melahap buah; bayi semak dan kelelawar buah minum nektar dan menyerbuki bunga, dan gajah telah dikenal untuk menebang dan mengkonsumsi seluruh pohon.Â
Pohon Baby Baobab terlihat sangat berbeda dari bentuk dewasanya dan inilah mengapa orang-orang Semak di Afrika percaya bahwa pohon itu tidak tumbuh seperti pohon-pohon lain, tetapi tiba-tiba jatuh ke tanah, tumbuh sempurna, dan kemudian suatu hari lenyap begitu saja. Tidak heran mereka dianggap sebagai pohon ajaib.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H