2.Pantang Menyerah
 Saat  tulisan yang anda kirimkan tidak dimuat oleh media cetak, janganlah  berputus asa. Cobalah baca kembali apakah tulisan anda sesuai dengan  fenomena yang sedang hangat sat ini, apakah ejaannnya benar, apakah  data-datanya valid ? jika tidak cobalah perbaiki lagi kemudian krimkan  kembali. Saya sendiri punya pengalaman saat tulisan saya tidak dimuat di  salah satu media cetak, maka saya coba perbaiki dan kemudian dikirim ke  media cetak yang lain dan ternyata dimuat. Bahkan, beberapa tulisan  yang tidak dimuat di media cetak sebelumnya, saya kirim ke media cetak  yang lain tanpa adanya perbaikan dan hasilnya tetap dimuat.
 3.Pahami Karakteristik Media Cetak
Setiap  media cetak tentunya memiliki karakter yang berbeda-beda. Misalnya saja  media Cetak A lebih menyukai tulisan yang tema, judul maupun isinya  "menggigit", mengandung konflik maupun polemik. Sedangkan media cetak B  lebih menyukai tulisan yang penyampaiannya datar, bersifat solutif dan  menjauhi konflik atau polemik. Selain itu hal lain yang harus  diperhatikan adalah jumlah kata dari tulisan yang kita buat. Panjang  atau pendeknyanya tulisan memang bukan satu-satunya faktor yang  menentukan diterima atau tidaknya sebuah tulisan, akan tetapi cukup  berpengaruh terhadap dimuat atau tidaknya tulisan tersebut. Untuk  mengetahui jumlah kata yang harus dibuat, kita bisa melihat tulisan  oranglain yang pernah dimuat.
 4.Mendapatkan Ide Tulisan
 Ide  untuk mendapatkan tulisan sebenarnya bisa datang dari mana saja, bisa  dari Koran, televisi, internet maupun dari sumber-sumber lainnya. Namun  demikian tulisan akan lebih berbobot dan "berjiwa" apabila tulisan  tersebut menceritakan apa yang sedang kita alami. Misalnya saja dampak  rencana dihapuskannya sertifikasi bagi guru yang tidak memiliki ijazah  yang linier dengan mapel yang diajarkannya. Selain itu sering melakukan  diskusi dengan sejawat pun akan semakin menambah ide dalam membuat  tulisan.
5.Tulislah Tema Dikuasai atau DisukaiÂ
Buatlah  tulisan tentang hal yang memang sesuai dengan latar belakang anda atau  tentang hobi yang anda sukai. Hal tersebut tentunya akan dijadikan  pertimbangan oleh pihak media cetak meskipun itu bukan satu-satunya  faktor yang menentukan dimuat atau tidak nya sebuah tulisan. Saya  sendiri menulis berbagai hal tentang dunia pendidikan karena profesi  saya adalah seorang guru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H