[caption id="attachment_207815" align="alignleft" width="616" caption="Tawuran Pelajar"][/caption] Berita duka lagi datang dari dunia pendidikan kita,  1 korban meninggal dunia  dari SMA 6.  Melihat penomena tawuran yang melibatkan antara SMA 6 & SMA 70 adalah faktor Gengsi, saya tidak tahu dimana faktor gengsi tersebut. Tapi coba kita lihat sekolah yang perdampingan di Jakarta yang terkenal dengan sebutan BOEDOET panjangan dari BOEDi OETomo, terdapat 5 sekolahan ada STM1, STM5, STM 4 PGRI, STM 5 PGRI, SMA1, mereka  bersatu tidak ada geng-gengan, yang ada basis atau barisan siswa sesuai dengan arah mereka berasal, dari Jakarta ada 5 wilayah di tambah dari luar jakarta, ada yang dari Depok, Bekasi, Tangerang,  Bogor, dan Karawang. Juga siswanya berasal dari keluarga yang mampu dan tidak mampu, ada anak Polisi, TNI, Pengusaha, ada juga yang orang tuanya menjabat Kepala Kelurahan, Kecamatan yang masih banyak kedudukan terhormat di negri ini. tetapi para siswanya tidak memandang kedudukan orang tuanya, di sinilah  faktor gengsinya. Sebagaimana diberitakan, tawuran antara siswa-siswa SMA Negeri 6 dan SMA Negeri 70 kembali pecah di kawasan Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kemarin. Kalau saya lihat ke-2 sekolah tersebut berdampingan hanya dipisahkan GOR Bulungan, tetapi kenapa bermusuhan? hanya merekalah yang tahu. Mereka bikin kelompok-kelompok tetapi tidak bersatu tidak kaya sekolah di Boedoet, ada Boedoet 63 yang berasal dari Jakarta Utara, Jakarta Timur ada Boedoet 40 arah Cililitan  & 52 arah Pulo Gadung, Bekasi, dan Karawang,  Boedoet 913 berasal dari Jakarta Barat & Tangerang, Jakrat Selatan ada Boedoet 10, 12, 106 tujuan Ciputan, Ciledug, Boedeot 806 berasal dari Depok, dan Bogor. Mereka mempunyai ikatan Batin, kelompok-kelompok ini bukan untuk tawuran, yang banyak orang bilang . sampai sekarang ikatan batin ini terus terjaga. Kembali lagi SMA Negeri 6 dan SMA Negeri 70, ada wancana mau di pisahkan, menurut saya bukan solusi yang tepat, yang ada dendam, dendam, dendam, kalau mereka tidak punya ikatan batin. misalkan SMA 70 yang di pisahkan, dekat dengan sekolah lain bisa jadi akan tawuran lagi dengan sekolah yang dekat tersebut. Pendapat saya SMA 6 & SMA 70 di lebur jadi satu, mudah-mudah dengan wancana tersebut membuat mereka yang bertikai sadar apa yang mereka perbuat. Saya di sini hanya mengeluarkan pendapat, tidak bermaksud untuk memprovokasi. Ini adalah pikiran saya, yang sewaktu saya di sekolah mengalaminya, saya lulusan STM 4 PGRI yang di kenal dengan BOEDOET 4.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H