Inilah sisi lain dari masa SMA yang terkenal indah, banyak yang belum menyadari bahwasanya remaja membutuhkan bimbingan lebih terutama pada saat krusial seperti masa ini. Banyak remaja yang hilang arah atau bahkan tidak berhasil mencapai tujuan yang diinginkan.
Warna abu-abu yang seharusnya berganti jadi warna jaket almameter dambaan, seketika berubah menjadi warna suram yang diikuti bayang-bayang kegagalan, di titik inilah remaja baru merasakan akibat dari kebimbangannya karena terlalu banyak variabel yang harus dipilih.
Lantas bagaimana solusi agar dilema para siswa ini bisa teratasi dan tidak menjandi bumerang bagi diri mereka sendiri. Peran sekolah dan orang tua sangat diperlukan dalam hal ini, sekolah berfungsi sebagai wadah pemberi informasi dan bimbingan, sedangkan orang tua berperan sebagai pihak pengawas dan pemberi dukungan atas pilihan anaknya.
Agar nantinya anak (dalam hal ini siswa) mempunyai petunjuk arah dalam menentukan masa depan, sehingga mereka tidak menyesal dikemudian hari.Â
Dengan adanya informasi yang cukup serta dukungan, diharapkan para siswa tidak lagi bimbang akan hal semacam ini, sehingga mereka bisa menikmati masa-masa SMA mereka dengan sepenuh hati. Sebelum nantinya mereka ke jenjang yang lebih tinggi atau terjun langsung ditengah masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H