Mohon tunggu...
Rama Sandy
Rama Sandy Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya Rama Sandy 201810130311071

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pancasila dan Pembangunan Politik

23 Desember 2023   14:25 Diperbarui: 23 Desember 2023   14:27 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemberian suara dalam pemilu, terutama pemilu lokal dan pemilu pendahuluan, memberikan pesan mengenai prioritas dan nilai-nilai warga negara. Hal ini memberikan warga negara hak untuk menentukan siapa yang mewakili mereka dan kebijakan apa yang diambil. Bahkan mereka yang menganggap satu suara tidak penting, bisa membuat perbedaan ketika banyak warga memilih.

Dapatkan informasi tentang masalah

Demokrasi bergantung pada masyarakat yang mempunyai informasi. Dengan mendidik diri sendiri mengenai isu-isu, usulan kebijakan dan posisi kandidat, masyarakat dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dan melakukan diskusi yang produktif. Memiliki pemilih yang berpengetahuan membantu menjaga akuntabilitas perwakilan terpilih.

Terlibat dalam kegiatan sipil dan politik

Selain memilih, warga negara dapat bergabung dengan kelompok politik, menjadi sukarelawan dalam kampanye, menghubungi perwakilan, menghadiri pertemuan masyarakat, melakukan protes secara damai, dan mencalonkan diri untuk jabatan lokal. Semakin banyak warga negara yang berpartisipasi dalam proses demokrasi maka akan semakin mencerminkan kemauan dan kepentingan rakyat.

Menumbuhkan budaya demokrasi

Warga negara dapat mencontohkan nilai-nilai demokrasi seperti keterbukaan terhadap pandangan berbeda, kemauan untuk berkompromi, dan semangat kerja sama. Dengan melakukan diskusi yang saling menghormati antar divisi politik dan berfokus pada tujuan bersama, warga negara dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih demokratis dan berwawasan sipil bersama-sama, warga negara yang aktif dan terlibat mempunyai kekuatan untuk memperbarui demokrasi dan membentuk sistem politik yang memberikan manfaat terbaik bagi umat manusia untuk generasi mendatang. Warga negara mempunyai kekuasaan untuk membentuk demokrasi yang lebih adil dan penuh kasih sayang. Kita dapat menggunakan hak dan tanggung jawab demokrasi kita untuk mendorong kebijakan yang mengangkat derajat kelompok paling rentan dan melindungi planet ini. Isu-isu seperti perubahan iklim, kesenjangan ekonomi, dan hak asasi manusia memerlukan solusi kolektif yang mencerminkan rasa kemanusiaan kita bersama.

Sebagai warga negara, kita harus mendesak agar para pemimpin kita mengembangkan kebijakan berdasarkan bukti ilmiah, bukan informasi yang salah. Kita harus menyerukan reformasi ekonomi yang memberikan upah layak, layanan kesehatan dan pendidikan bagi semua. Dan kita harus membela kelompok marginal yang masih menghadapi diskriminasi dan ketidakadilan. Masa depan demokrasi yang lebih cerah dimulai dari kita masing-masing. Kita dapat memilih untuk melakukan percakapan yang sulit namun saling menghormati yang membangun jembatan. Kita dapat mencari beragam perspektif dan opini yang menantang asumsi kita. Dan kita bisa mencari Ini adalah cara untuk bersatu memecahkan masalah, menemukan titik temu, dan memajukan kepentingan bersama. Demokrasi adalah proyek bersama, sebuah proyek yang membutuhkan partisipasi aktif warga negara, kewaspadaan, dan niat baik. Dengan menerima peran dan tanggung jawab kita sebagai warga negara, kita dapat membangun demokrasi yang berpegang pada cita-cita tertinggi yaitu keadilan, kesetaraan, dan martabat manusia untuk semua.

Dengan berkembangnya wacana ilmu pembangunan, muncullah konsep pembangunan politik yang didasari oleh perlunya suatu konsep yang dapat mewakili pembangunan dalam bidang politik. Pembangunan politik mengacu pada proses perubahan politik dari satu keadaan awal ke keadaan awal lainnya, yang dilakukan oleh pemerintah nasional dan melibatkan serta  mencakup seluruh lapisan masyarakat. Konsep ini dikritik  karena penerapannya yang rendah dan terlalu luas. Banyak isu yang dibicarakan dalam pembangunan politik, antara lain konflik etnis, mobilisasi masyarakat, demokratisasi, radikalisme, dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun