Atas undangan seorang teman, saya meluncur ke Betos, Bekasi. Di sana tengah digelar event Bekasi Edu Fair 2015 (11 - 15 November 2015). Siang itu, saya berangkat ditemani rintik hujan, tetapi setiba di lokasi, cuaca terik.Â
Puluhan boot peserta pameran saya nikmati satu per satu. Sesuai tema, peserta pameran umumnya lembaga pendidikan setingkat SLTA, lebih khusus SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Ada juga stand SMU, perguruan tinggi, dan lembaga-lembaga kursus. Pendek kata, ini benar-benar pameran pendidikan.Â
Jangan khawatir soal dahaga dan kelaparan, sebab di area pameran juga tersedia aneka jajanan. Bahkan sejumlah stand SMK menjual produk minuman dan snack. Lumayan enak dan... murah meriah.
Dari semua boot peserta, saya terpaku cukup lama di stand SMK Negeri 9 (kalau tidak salah). Saya lihat beberapa karya sketsa dan desain grafis/visual yang benar-benar menarik. Bukan saja dari teknik yang baru (setidaknya buat saya), juga kualitas goresan yang relatif matang.
Seorang siswa menyambut dan memberi penjelasan bla...bla...bla.... Lengkap, selengkap-lengkapnya. Darinya saya dapat informasi, bahwa semua karya yang dipamerkan adalah karya siswa. Dia juga menyebutkan sejumlah prestasi yang berhasil disabet teman-temannya dalam berbagai ajang perlombaan karya desain kreatif.
Sejenak saya termenung, anak-anak SMK Bekasi begitu kreatif. Pertanyaannya, apakah mereka sudah mendapatkan perhatian yang cukup dari pemerintah daerah dalam hal ini dinas pendidikan. Sebab, bukan tidak mungkin, skill mereka berani diadu dengan desainer grafis lulusan S-1 sekalipun. Bukankah karya seni memang dominan pada cita-rasa, dan bukan tinggi-rendahnya pendidikan formal yang disandang?
Tentu, bukan berati stand lain tidak menarik. Hanya saja, barangkali tidak terlalu menarik minat saya. Akan tetapi, saya yakin, jika Anda penggila otomotif, juga akan terkagum-kagum dengan stand salah satu SMK yang begitu piawai dalam olah-rekayasa mesin. Bahkan (saya lupa nama sekolahnya), ada juga stand yang memamerkan mobil-mobilan menggunakan solar sel, dan dioperasikan menggunakan remote control.Â
Pendek kata, pengalaman menghadiri Bekasi Edu Fair 2015, jauh melampaui ekspektasi saya sebelumnya. Benar-benar tidak menduga, perkembangan anak-anak sekolah menengah atas di Bekasi sudah sedemikian maju dan berkualitas. Pertanyaannya tinggal bagaimana potensi anak-anak kreatif Bekasi ini diangkat ke jenjang yang lebih tinggi. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H