Mohon tunggu...
Ramanda DwiPutra
Ramanda DwiPutra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendekar Video

Saya merealismekan sesuatu melalui video dan tulisan, disini saya mencoba untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bukan Rumah yang Sebenarnya

12 April 2021   20:58 Diperbarui: 12 April 2021   21:05 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu tempat yang dijadikan anak untuk berkembang adalah rumah yang dihuni oleh suatu keluarga, bukan orang lain, yaitu keluarganya sendiri. Seringkali tempat bertumbuh kembang anak terjadi sejak dini hingga dewasa, rumah merupakan tempat paling berpengaruh terhadap itu, karena hampir setiap hari anak - anak seusia dini menemukan hal- hal yang baru dirumah.

Hal tersebut terjadi karena adanya peran orang tua yang mengasuh anak dari kecil hingga dewasa. Kesempatan itu didapatkan dengan perlakuan orangtua yang berbeda - beda. Ada yang Orang tuanya, ayah atau ibunya bekerja, ada yang ayah saja bekerja, dan bahkan ada yang sudah ditinggal salah satu orang tuanya semasa kecil.

Beberapa anak berkembang dan tumbuh dirumah dengan didikan para orangtuanya, ketika ada dari salah satu orang tua yang tidak memperdulikan moral anak, maka perlakuan anak ketika dewasa tidak selalu positif. Anak akan tumbuh seiring berjalannya waktu, sikap dan perlakuannya tergantung pada perlakuan orang tuanya terhadapnya. Seringkali para orang tua yang belum siap menjadi orangtua mengalami perdebatan sehingga berujung pada perceraian, hal inilah yang membuat sisi psikologis atau moral anak terganggu akibat terjadinya perpecahan keluarga dirumah.

AB (nama disamarkan) merupakan anak yang sudah ditinggal kedua orang tuanya dari sejak SMP, bukan meninggal melainkan Ayah dan Ibunya memilih jalannya masing - masing untuk hidup. AB yang seringkali frustasi memikirkan keberadaannya, ia tidak mempunyai kesempatan seperti teman - temannya yang bisa bercerita berbagai permasalahan hidupnya ke orang tuanya.

"Dari kecil hingga sekarang saya melakukan apa saja yang dapat membuat diri saya senang, dan bahkan saya sudah melakukan beberapa kriminalitas demi memecahkan amarah saya." Ujar AB.

Moral menjadi hal penting yang harus dimiliki manusia untuk bertahan hidup, orang terdekatlah yang bisa membentuk moralnya itu baik atau buruk, dan karena dari kecil setiap orangtua harus siap mendidik anak dari sejak dini hingga dewasa, sehingga anak bisa bertumbuh dan berkembang dengan baik ketika di kehidupan sosial.

Jadi, orangtua disini sangat berperan penting terhadap moral anak, ketika orang tua terlihat sering ribut, saling pukul, dsb. Maka anak akan mencontohkan perilaku tersebut ke orang lain. Maka dari itu bagi orang tua yang belum siap untuk menjalani rumah tangga jangan sesekali mencoba hal yang akan berdampak buruk dikemudian hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun