Mohon tunggu...
Ramanda DwiPutra
Ramanda DwiPutra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendekar Video

Saya merealismekan sesuatu melalui video dan tulisan, disini saya mencoba untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Generasi Z, Anak, dan Sosial?

22 Maret 2021   16:18 Diperbarui: 22 Maret 2021   16:27 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa generasi telah melakukan beberapa perkembangan dari awal zaman hingga sekarang. Kumpulan orang yang termasuk ke dalam Generasi 1995 sampai dengan 2010 disebut Generasi Z. Umumnya generasi ini disebut juga dengan iGeneration (Generasi Internet). Generasi ini berhubungan dengan dunia digital sebagai alat untuk berkomunikasi ataupun mencari sumber informasi.

Dengan kecanggihan teknologi yang ada generasi ini telah dikenalkan atau menjadi pegangan dari kecil oleh orangtua sebagai pengenalan teknologi, hal ini pun menjadi perkembangan kehidupan dan moralitas anak di masa sekarang.

Data Sensus penduduk yang telah muncul berdasarkan Portal data, sebagai contoh di Jawa Barat, Bandung. Ada sekitar 2.490.386 data penduduk kota bandung tahun 2020 dari 2.397.396 penduduk pada 2016. Pertumbuhan populasi penduduk ini membuat Jumlah Generasi Z semakin bertambah.

Berkembangnya pemanfaatan internet mulai menumbuhkan sebuah gagasan untuk memperngaruhi publik dengan media sosial. Anak pun merupakan salah satu target subjek yang dapat terpengaruh dari adanya perkembangan tersebut, untuk itu perlu dilakukan penjaringan yang ketat untuk mengakses beberapa informasi negatif dari orangtua demi menjaga moralitas anak.

Dengan situasi seperti ini tidak jarang juga ditemukan kasus kriminal atau negatif yang dilakukan oleh anak dibawah umur, banyak yang menganggap kasus tersebut kerap dilakukan oleh oknum yang tidak mendapatkan perhatian lebih oleh orang tuanya, yang menyebabkan anak menjadi tidak terkendali dan berbuat seenaknya dilingkungan masyarakat.

Perlu disadari bahwa pendidikan anak harus diiringi dengan pelajaran moral. Hal ini sangat penting terhadap psikologis anak untuk tau tentang kepedulian dan tanggung jawab terhadap perlakukan yang diperbuatnya. Moral terkadang didefinisikan dalam hal norma objektif dan standar perilaku yang telah ditetapkan, hal ini dijadikan dasar orang tua untuk mendidik karakter.

Moralitas seorang anak yang positif tidak hadir dengan sendirinya, tetapi perlu edukasi yang banyak memberikan contoh positif terhadap anak, nyatanya sekarang dari orang tuanya banyak yang mencontohkan perilaku negatif. Dan dengan perkembangan teknologi sekarang orang tua malah tidak terlalu peduli dan mempercayakan kepada orang lain ataupun dengan hanya memberi teknologi smartphone sebagai sarana anak untuk memuaskan kemauan anak.

Hal seperti ini semakin berkembang dan membuat para oknum tidak bertanggung jawab menanamkan nilai negatif melalui internet atau teknologi.

Dalam zaman digital sekarang, maka orang tua seharusnya penting untuk memberi perhatian kepada anak, karena anak mudah saja terpengaruh dengan lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun