"Apa yang ingin aku lindungi, ada di dalam jiwa ini" Merupakan kalimat khas dari serial samurai penganguran bernama Sakata Gintoki yang mendirikan Yorozuya, sebuah usaha yang mau melakukan pekerjaan apapun asalkan dibayar.
Ya, serial itu dikenal dengan judul Gintama, atau bisa di terjemahakan sebagai Jiwa Perak. Sebuah karya yang layak yang layak disejajarkan dengan franchise besar seperti Naruto, One Piece, Kimetsu no Yaiba dan lain sebagainya karena saking ikoniknya.
Namun berbeda dengan lainnya, seri ini terkenal bukan karena tokohnya yang overpower atau punya jurus akhiran yang hebat. Serta juga bukan tentang sebuah perjalanan dramatis untuk mendapatkan pengakuan orang atau usaha mengalahkan sosok raja iblis untuk perdamaian dunia.
Ini hanyalah kisah biasa tentang seorang mantan pejuang pemberontakan yang kini hidup menjadi om-om pemalas. Tidak ada yang spesial darinya terkecuali penampilan rambut kriting yang acak-acakab serta risiko penyakit diabetesnya akibat sering mengonsumsi gula berlebihan.
Tapi dibalik semua itu, kisahnya dalam menolong pelangganya bersama teman-temanya dengan menyelipkan unsur parodi dan komedi gila sukses menjadi hype sendiri yang tidak diperoleh di kisah lainnya.
Serta yang paling aku acungi mengenai konsep "jiwa" yang menjadi ulasan penting untuk dinikmati di tiap episodenya. Selama tidak putus asa dan jujur dengan apa yang diinginkan jiwanya, maka siapapun akan tetap merdeka selalu menjadi premis inti di kisahnya.
Hal ini pun juga kemungkinan besar dimasukan dalam movie "Gintama : The Final". sedikit mengulas, saat ini kondisi bumi yang telah porak poranda akibat konflik dengan alien, dalam serial ini disebut Amanto. Dimana guru dari Gintoki cs, Yoshida Shoyou, dijadikan inang para sisa Amanto untuk digunakan menghacurkan bumi.
Maka dalam sebuah kewajiban untuk tidak kehilangan apapun yang dimilikinya. Baik itu ikatan berhaganya maupun janji kepada temanya untuk merebut gurunya kembali. Menjadikan Gintoki harus lekas kembali dari tidur panjangnya untuk sekali lagi berjuang melindungi yang berharga baginya.
"apakah ini akan benar-benar berakhir? Ataukah cuma prank dari om Hideaki?"
Tenang saja, kali ini serialnnya akan benar-benar berakhir, iya akan berakhir (kurasa). Jadi jangan lupa siapkan amunisi tisue sebanyak-banyaknya untuk menghidari suasana sedih di balik kisah banyolannya. Karena biarpun seri ini hanya menyampaikan komedinya saja, namun jangan kaget jika menemukan sisi kecil yang membuat hati kamu luluh
"Aku tak menyesal bila nyawaku harus berakhir di sini, mari kita merebut kembali apa yang hilang"