Mohon tunggu...
Muhammad Alif Ramadhan
Muhammad Alif Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perang Rusia-Ukraina dan Efeknya terhadap Indonesia

4 April 2023   21:32 Diperbarui: 4 April 2023   22:03 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sejak dahulu, manusia tak pernah lepas dari pertikaian dan peperangan. Pada dasarnya, perang terjadi karena adanya perbedaan ideologi, perbedaan kepentingan, kecemburuan ekonomi, serta perluasan wilayah. 

Manusia seringkali bertindak egois untuk mengikuti keinginan atau kemauannya sendiri, sehingga memaksakan kehendaknya kepada orang lain. Tentunya, hal seperti ini juga memengaruhi bagaimana seseorang memimpin suatu negara. Hal ini dapat kita lihat dari perang Rusia dengan Ukraina yang dimulai pada 24 Februari 2022 lalu.

Perang Rusia dan Ukraina ini terjadi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mendeklarasikan operasi militer khusus dalam pidatonya. Dalam pidatonya juga, Putin mengatakan alasannya menyerang Ukraina karena Rusia merasa terancam dan tak bisa berkembang dengan adanya Ukraina, sehingga diperlukan demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina. 

Selain itu, Putin juga ingin mencegah North Atlantic Treaty Organization (NATO) dalam mendapatkan tempat di Ukraina, sehigga Ukraina tetap netral. Setelah pidato tersebut berlangsung, Rusia memulai serangan pertamanya di beberapa kota di Ukraina, seperti Kyiv, Odessa, dan Mariupol yang menyebabkan ratusan warga Ukraina luka-luka hingga tewas.

Esoknya setelah penyerangan pertama, banyak warga mengungsi ke negara-negara Uni-Eropa yang berbatasan dengan Ukraina. Presiden Ukraina, Zelensky telah menyatakan bahwa dirinya tak akan menyerah dan pergi dari negaranya. 

Pada bulan Maret, Ukraina memberikan perlawanan terhadap Rusia yang telah mencapai Kiev. Lalu pada April, serangan rudal Rusia menghancurkan stasiun kereta api di Kramatorsk, Ukraina yang memakan korban sekitar 50 warga sipil dan 100 warga luka-luka. Setelah itu, Ukraina memberikan balasan dan menenggelamkan kapal Armada Laut Hitam Rusia (Moskva). Akibat perang ini, dikatakan bahwa dua per tiga anak di Ukraina terlantar.

Serangan berbalas-balasan terus berlanjut hingga enam bulan. Hingga saat ini, tercatat 5.587 warga sipil yang dipastikan tewas dan 6,6 juta warga telah mengungsi. Perang ini juga merusak kegiatan produksi pertanian Ukraina dan negara-negara yang bergantung padanya. Tentunya, perang ini juga berdampak pada Indonesia. 

Dampak pertama yang paling dirasakan adalah harga minyak yang melonjak. Harga minyak yang kian naik sangat berpengaruh pad APBN Indonesia, sehingga nilai per barel minyak di sekitar 60-65 dolar AS. Pemerintah sudah berkomitmen untuk tidak menaikkan harga BBM dan tarif dasar listrik untuk menjaga inflasi dan daya beli. Namun, persoalan besar akan timbul jika harga minyak mentah terus melonjak.

Harga minyak yang terus naik, merambat kepada naiknya harga kebutuhan pokok. Harga kebutuhan pokok yang tinggi dapat melemahkan daya beli masyarakat, sehingga akan berdampak langsung pada perekonomian Indonesia. Kemudian hal berikutnya yang terpengaruh akibat perang adalah nilai tukar rupiah. 

Berdasarkan Riset LAB 45, konflik Rusia-Ukraina berpotensi melemahkan nilai tukar rupiah. Hal itu disebabkan ancaman dikeluarkannya Rusia dari sistem pembayaran global SWIFT, sehingga berdampak pada penarikan dana Rusia. upiah pun tak kebal melawan fluktuasi nilai akibat ketidakpastian dan spekulasi pasar akan langkah selanjutnya dari Rusia ke Ukraina.

Dampak perang Rusia-Ukraina yang paling terasa lainnya adalah pada ekspor. Nilai ekspor Indonesia ke Rusia pada bulan Januari berada di angka 170 juta dollar AS, sedangkan untuk Ukraina sebesar 5 juta dollar AS. Karena perang, Rusia akan terkena embargo perdagangan, sehingga Indonesia tidak dapat melakukan ekspor ke Rusia. 

Hal ini menjadi masalah jika embargo itu dilakukan berbulan-bulan, sehingga indonesia kehilangan tempat ekspor. Perang ini telah mempengaruhi banyak hal bagi Indonesia dari segala aspek, karenanya kita memerlukan persiapan yang matang dalam menghadapi situasi selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun