Masalah perut memang tiada akhirnya. Apalagi kalau menyangkut mengenai belut.
Belut telah menjadi makanan paling favorit sebagian besar orang. Entah karena rasanya yang khas hingga tekstur kenyalnya yang menawan.
Jika hanya menilai dari fisik, belut memang aneh. Namun, belut memiliki kandungan gizi yang unggul didalamnya.
Hewan berlendir ini memiliki kadar protein dan mineral yang tinggi didalamnya. Kadar protein dan mineral yang tinggi menjadikan belut memiliki cita rasa yang sangat gurih.
saya sebagai orang dari Kota Wali tentunya sudah tidak asing akan masakan belut. Kota Tuban atau biasa yang dikenal sebagai Kota Wali sering terkenal akan wisata makam wali.
 Namun, selain wisata makam wali, Kota Tuban juga menyajikan wisata mulut yakni masakan belut yang luar biasa berbeda dari umumnya.
Umumnya masyarakat mengolah belut dengan menggoreng dan diberi sambal saja. Tentu dengan begini saja sudah nikmat sekali.
Cita rasa belut goreng itu jika dipadukan dengan hangat dan pulennya nasi putih akan sangat terasa nikmat. Memikirkannya saja sudah membuat saya lapar.
Belut yang hanya digoreng dan diberi sambal tak jarang membuat tekstur belut yang awalnya kenyal dan lembut menjadi alot dan kering. Tentu hal ini membuat belut kehilangan tekstur sejatinya.
Berbeda dengan umumnya. Dibanding hanya menggorengnya, orang Tuban lebih memilih untuk menjadikannya rica rica.
Belut yang dimasak dengan rica rica akan mempertahankan tekstur belut yang kenyal dan lembut. Sehingga cita rasa khas belut tetap ada.