Masih Suka 'Ngaret'? Ini 5 Hal yang Akan Terlewatkan Kalau Kamu Suka 'Ngaret'!
"Wajar, namanya juga Orang Indonesia, ngaret mah udah biasa,". Pernyataan ini kerap sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Sebagian orang takmpaknya menganggap tindakan 'ngaret' sebagai sebuah hal yang lazim, dan tidak dianggap sebagai sebuah prilaku tidak baik dan tidak harus untuk dimaklumi.
Kata 'ngaret' berasal dari kata karet yang berarti menggambarkan sesuatu hal yang bersifat melar atau molor dari waktu yang telah direncanakan. Kata ini kerap digunakan oleh kaum millenial sebagai penggambaran seseorang yang tidak tepat waktu.
Kebiasaan ngaret jika terus dibiarkan maka akan menjamur dan melekat menjadi sebuah karakter. Ketika menjadi sebuah karakter, maka akan sulit untuk dirubah, karena sudah menjadi suatu hal yang biasa, dan ini sangat berdampak pada performa diri kita.
Sebelum tulisan ini dilanjut, apakah kalian punya teman yang suka datang terlambat pada agenda yang sudah direncanakan jauh-jauh hari ? atau jangan-jangan, anda sendiri yang termasuk orang yang suka 'ngaret' ? hayoo ngaku aja.
Jika anda termasuk orang yang selalu On time, pertahankan itu, namun jika sebaliknya, mari kita berbenah diri untuk selalu datang tepat waktu yang terlah ditentukan, lebih bagusnya lagi beberapa menit sebelum acara dimulai.
Karena, Bicara soal waktu tidak hanya mempersoalkan diri anda dengan kehidupan, keseharian, kegiatan, agenda anda dan lain-lain, melainkan berhubungan pula dengan kehidupan orang lain.
Mungkin anda ada yang pernah mendengar teori butterfly, teori ini mengajarkan sebuah pesan kepada kita, selaku umat manusia yang mengisi kehidupan dibumi, agar hati-hati dalam berprilaku atau bertindak.
Teori ini berbunyi "kepakan sayap kupu-kupu hari ini di Beijing, maka akan membuat sebuah tornado kemudian hari di hutan Amazon". Artinya, sekecil apapun tindakan yang kita lakukan hari ini, maka akan berdampak besar dikemudian hari.
Jika dikaitkan dengan prilaku kita yang sering melakukan 'ngaret' secara disengaja tanpa ada suatu kegiatan sebelumnya, maka akan berdampak negatif, baik yang dirasakan oleh diri kita pribadi, dikarenakan hilangnya rasa kepercayaan dari orang lain ataupun berdampak acara menjadi tidak kondusif.
Lalu, dampak negatif dari 'ngaret ' itu apa aja sih ? berikut penulis rangkum dari berbagai sumber, simak penjelasan nya.
1. Yang Datang Awal Akan Mendapatkan Semuanya.
"The Early Bird Gets The Worm" Secara harfiah pepatah Rusia ini memiliki arti burung yang datang lebih awal akan mendapatkan cacing. Maksudnya, apabila kita datang lebih awal pada suatu acara yang telah ditentukan maka kita akan mendapatkan kesempatan yang lebih.
Penulis pernah mengalami dimana ketika hadir pada sebuah kegiatan seminar beberapa menit sebelum acara itu berlangsung, mendapatkan kesempatan berdiskusi dengan narasumber. Hal yang akan dipaparkannya nanti telah ia sampaikan kepada penulis. Sehingga sedikitnya ketika acara berlangsung saya sudah memahami materi yang disampaikan dari narasumber.
Selain itu, saya bisa bertukar kontak dengan narasumber, untuk menjalin sebuah program yang akan dilaksanakan suatu hari nanti kedepannya.
Itulah beberapa pengalaman yang dirasakan oleh penulis ketika mendatangi sebuah acara datang beberapa menit sebelum acara dimulai, tidak hanya itu saja yang menjadi kebermanfaat penulis, tapi masih banyak juga yang belum kegali dan dirasakan ketika kita datang tepat waktu.
Berbeda halnya apabila kita datang terlambat atau bahkan datang disaat sela-sela akhir penutupan, kita tidak akan mendapatkan ilmu sama sekali. Iya ga ?
2. Menjadi Orang Yang Sulit Dipercaya.
Kedua, dampak yang dirasakan ketika kita tidak menepati waktu yang telah disepakati bersama tiada lain adalah kita di cap sebagai orang yang tidak bisa dipercayai. Ingat kepercayaan itu mahal, artinya sekali kita telah mengkhianati kepercayaan orang lain, maka sulit untuk membuktikan bahwa omongan kita dapat dipegang.
Jika kita termasuk orang yang sering melakukan 'ngaret' dan kerap melakukan hal ini berulang-ulang, maka image kita dimata orang lain menjadi buruk. Yang lebih parahnya lagi kita bisa mendapat gelar baru 'Si Tukang Ngaret'.
Selintas terbilang lucu sih, namun hal ini tidak patut dibanggakan oleh siapapun. Orang lainpun pasti akan sulit untuk percaya sama kita, wabilkhusus soal waktu!.
3. Membuat Orang Lain kesal
Terakhir, yang tidak kalah pentingnya dan patut untuk di evaluasi diri oleh kita adalah membuat orang lain kesal. Hal ini yang harus menjadi perhatian kita, selain membuat image kita buruk dimata orang lain, berkemungkinan akan mendapatkan masalah baru hingga sampai pada ambang terputusnya suatu hubungan, baik hubungan pekerjaan, pertemanan hingga pacaran.
Misal, kita telah membuat janji dengan seorang perempuan untuk menonton film bersama di bioskop. Namun ketika film itu sudah diputar, tapi kita belum datang juga, hingga pada pertengahan film. Alih-alih sedang masa pendekatan, mungkin menjadi kata perpisahan. Bagaimana tidak, waktu saja sudah tidak dihargai apalagi orang tersebut.
Selain melewatkan beberapa adegan film, kita juga membuat suasana menjadi tidak enak, karena sudah menghabiskan waktu perempuan tersebut menunggu lama.
Mari, kita kurangi kebiasaan negatif ini kedepannya. Sehingga menjadikan diri kita lebih berkualitas dan mampu menjadi orang yang dapat dipercayai oleh orang lain.
"Waktu yang hilang tidak akan pernah ditemukan kembali lagi" -- Benjamin Franklin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H