Mohon tunggu...
Rama Guna Wibawa
Rama Guna Wibawa Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis terus sampe lupa caranya berhenti, kecuali adzan, makan dan Bucin

Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Isalam Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Book

Review Buku: Komunikasi Simbolik

22 September 2022   12:02 Diperbarui: 22 September 2022   12:08 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Famele Daily Editorial

Ernst Cassirer mengatakan bahwa keunggulan manusia dengan makhluk lainnya adalah keistimewaan mereka sebagai animal symbolicum. Manusia adalah satu-satunya makhluk yang menggunakan lambang. Pernyataan tersebut hadir di dalam bukunya Prof Dr Deddy Mulyana MA PH.D yang berjudul Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar.

Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu lainnya, berdasarkan kesepakatan bersama. Lambang meliputi kata-kata, perilaku non verbal dan objek (yang disepakati bersama).

Lambang bersifat sebarang, mana suka atau sewenang-wenang

Baca juga: Apa Itu Komunikasi?

Lambang hadir dimana-dimana, kita tidak dapat terlepas atau terhindar dari lambang. Apa saja bisa dijadikan lambang. Kata-kata, isyarat anggota tubuh, makanan dan cara makan, tempat tinggal, jabatan, olahraga, hobi, peristiwa, hewan, tumbuhan, gedung, alat, angka, bunyi, waktu, gosip antar tetangga, tagihan listrik, buku yang kita baca, lagi lewat radio, berita TV, suara azan, spnduk dipinggir jalan, gerutuan pengamen jalanan, kalung bertanda salib dan lain sebagainnya.

Menurut Prof Dr Deddy Mulyana didalam bukunya tersebut mengatakan bahwa makanan bisa termasuk komunikasi yang bersifat simbolik, tidak hanya semata-mata sekedar asupan perut saja. Melainkan apabila seseorang yang lebih memilih makan di tempat restoran yang mahal atau nongkrong ditempat mewah itu karena ditempat tersebut akan memberi mereka status tertentu.

Tidak hanya soal makanan, tempat tinggal pun merupakan suatu hal yang bersifat simbolik, kita akan diperlakukan istimewa dan terkesan dimewahkan apabila tinggal di Apartemen, namun berbeda halnya dengan negara luar, tinggal di apartemen justru diasosiasikan dengan hidup sederhana.

Buku-buku yang dipajang ditengah rumah atau kamar dikategorikan bahwa ia orang berintelektual atau mencintai ilmu pengetahuan. Memajang botol minuman keras namun kosong juga seakan-akan menambah kesan modern dan kekinian.

Bagaimana pendapat kalian ? 

Tulis di kolom komentar ya

Semoga bermanfaat 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun