Dua yang mewarnai kekuatan dunia adalah filsafat dan agama ?Â
Kenapa agama dan filsafat sih ?
Sebelum saya menguraikan lebih jauh lagi kenapa dua kekuatan tersebut dapat menjadi kekuatan besar di dunia, mari kita bedah dulu apa itu agama dan apa itu filsafat ?Â
Definisi agama itu sangat banyak, namun kita dapat mengerucutkan menjadi 2 kelompok, kelompok pertama defenisi agama menekankan pada segi rasa (Iman /kepercayaan) yakni agama adalah sebuah sistem kepercayaan dan praktek yang sesuai dengan keyakinannya tersebut. Sedangkan kelompok kedua defenisi agama menekankan pada segi peraturan, yakni bagaimana keyakinan yang dianut nya mengatur tentang cara hidup lahir batin.
Sedangkan filsafat berasal dari bahasa yunani Philosophia , terdiri dari kata Philos dan sophia; Philos artinya cinta (dalam arti yang luas) dan Sophia artinya kebijakan atau kebijaksanaan. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa filsafat adalah cinta kebijaksanaan.Â
Mempelajari filsafat itu terbilang sulit ya temen-temen ? banyak orang yang berpendapat bahwa buku-buku filsafat itu terbilang berat, namun tau ga sih, kenapa memahami filsafat itu tidak semudah membalikan telapak tangan.?
Karena, pertama, pengertian filsafat itu berkembang dari masa ke masa. Kedua, pengertian filsafat beda dari satu tokoh ke tokoh lainnya. Dan yang ketiga kata filsafat itu telah dipakai untuk menunjukkan bermacam-macam objek yang sesungguh nya berbeda.
Okey, balik lagi ke topik awal dua kekuatan yang sangat berpengaruh di dunia adalah agama dan filsafat. Karena dengan memegang keyakinan yang dianut nya dia dapat mengorbankan hartanya, pikirannya, tenaganya, bahkan nyawanya pun sekalian, tidak sedikit orang yang rela berperang antar kelompok, daerah, bahkan negara hanya untuk membela agama yang dianutnya. Â
Agama sangat berpengaruh terhadap perkembangan dunia, bahkan dapat dikatakan agama mengendalikan dunia. Orang yang meyakini agamanya itu ingin orang lain ikut bersamanya meyakini agama yang dianutnya. Sehingga nilai-nilai agamanya itu disebarkan, didakwahkan , di propagandakan. Dan itu iya kerjakan dengan sungguh-sungguh tanpa ada paksaan hanya demi agamanya itu sendiri.Â
Begitupun filsafat, kita ambil contoh Socrates seorang pemikir atau filsuf, ia sanggup mati hanya dengan meminum racun untuk mempertahankan keyakinannya itu. Yang menurutnya adalah sebuah kebenaran. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H