Mohon tunggu...
Nurul Ramadanisa
Nurul Ramadanisa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Ahmad Dahlan.

Selanjutnya

Tutup

Film

Menilik Sisi Maskulinitas dalam Serial Drama Netflix "Inspector Koo" 2021

15 Januari 2022   18:30 Diperbarui: 15 Januari 2022   19:54 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Serial drama dari Netflix berjudul Inspector Koo bercerita tentang kehidupan mantan seorang perwira polisi bernama Koo Kyung-Yi yang telah beralih profesi menjadi detektif swasta disebuah perusahaan asuransi. Perempuan berusia 43 tahun yang memiliki kecerdasan dan intuisi yang kuat mencoba memecahkan kasus dan menangkap pelaku pembunuhan. Drama 'Inspector Koo' rilis ditahun 2021 memiliki 12 episode, dibintangi oleh deretan aktris ternama diantaranya Lee Young-Ae, Kim Hye-Jun, Kim Hae-Sook, Kwak Sun-Young, Baek Sung-Chul, Cho Hyun-Chul, dan Lee Hong-Nae.

Disutradarai oleh Lee Jung-Heum yang sebelumnya juga telah menggarap serial drama bertema detektif, namun kali ini Lee Jung-Heum bersama Sung Cho-Yi  sebagai penulis cerita mengemas 'Inspector Koo' dengan penuh aksi dan komedi.

Cerita serial drama ini dimulai saat perusahaan asuransi tempat Na Je-Hui (diperankan oleh Kwak Sun-Young) mendapatkan laporan sebuah permintaan investigasi kasus orang hilang, Na Je-Hui lalu menemui Koo Kyung-Yi (diperankan oleh Lee Young-Ae) rekan lamanya untuk meminta bantuannya agar menyelidiki kasus tersebut. Koo Kyung-Yi yang tengah menyibukkan diri bermain komputer sempat menolak permintaan rekannya tersebut sebelum akhirnya menerima tawaran dengan imbalan sebuah perangkat komputer canggih jika Koo Kyung-Yi bersedia membantu menyelidiki kasus orang hilang tersebut.

Singkat cerita serial ini berkembang dari kasus pencarian orang hilang menjadi kasus pembunuhan berencana yang didalangi oleh 'K' atau Song Yi-Kyung (diperankan oleh Kim Hye-Jun) seorang mahasiswi yang pernah berhubungan dengan kehidupan masa lalu Koo Kyung-Yi saat masih menjadi perwira polisi. Koo Kyung-Yi sejak awal digambarkan sebagai sosok perempuan independen terlihat saat sang suami terlibat kasus kematian salah satu muridnya, Koo Kyung-Yi yang saat itu masih berprofesi sebagai polisi menangani kasus tersebut dan harus menyelidiki dugaan bahwa sang suami adalah orang terakhir yang terlihat bersama muridnya sebelum akhirnya murid tersebut ditemukan tewas. Namun sangat disayangkan suami Koo Kyung-Yi bunuh diri tidak lama setelah kasus kematian muridnya tersebut.

Setelah memutuskan berhenti menjadi bagian dari kepolisian, Koo Kyung-Yi menyibukkan diri dengan bermain game PC (Personal Computer) digambarkan kondisi Koo Kyung-Yi yang berantakan dipenuhi oleh kotoran sampah yang berada diseluruh ruangan tempat tinggalnya. Koo Kyung-Yi juga terlihat tidak memikirkan penampilannya yang lusuh tanpa riasan dengan rambut acak-acakan bahkan dianggap jorok tidak seperti stereotip perempuan pada umumnya yang peduli pada penampilan diri. Dalam menangani kasus-kasus pembunuhan yang terjadi Koo Kyung-Yi kerap mendominasi timnya terbukti saat diawal ia memutuskan siapa saja yang berhak masuk kedalam tim investigasi tersebut kemudian terpilih Santa (Baek Sung-Chul), Oh Gyeong-Su (Cho Hyun-Chul) bersama Na Je-Hui lalu Koo Kyung-Yi menjadi pemimpin disetiap keputusan dan perencanaan penangkapan 'K' si pelaku pembunuhan berenca yang mereka incar.

Serial drama korea satu ini banyak menggambarkan sisi maskulinitas yang terdapat pada tokoh wanitanya, dimana maskulinitas sendiri merupakan nilai-nilai yang berkembang dalam suatu budaya yang identik dengan stereotip laki-laki sehingga menjadi sebuah konsturksi sosial yang ada dalam masyarakat. Tidak hanya tokoh utama dalam serial drama 'Inspector Koo' yang digambarkan berkarakter dominan namun juga kedua tokoh wanita pendukung seperti Na Je-Hui, dan 'K' atau Song Yi-Kyung masing-masing mempunyai sifat-sifat maskulin yang dimiliki. Na Je-Hui digambarkan sebagai seorang single mother yang memiliki seorang putri dan tinggal bersama sang Ayah, dalam keluarga kecilnya selain menjadi pemimpin Na Je-Hui juga berperan sebagai tulang punggung keluarga dengan bekerja kantoran. Dari tampilan Na Je-Hui juga tidak divisualisasikan seperti gambaran umum wanita korea pada umumnya yang identik dengan rambut panjang, Na Je-Hui ditampilkan berambut pendek dengan setelan jas dan celana kantornya. Karakter selanjutnya yakni 'K' atau Song Yi-Kyung, seorang mahasiswi perguruan tinggi yang mempunyai trauma atas kepergian kedua orang tuanya sewaktu kecil sehingga Song Yi-Kyung mengalami gangguan mental hingga ia dewasa. Yi-Kyung mempunyai kecenderungan untuk membunuh orang yang berbuat jahat, Yi-Kyung memiliki keberanian dalam mengambil tindakan dalam perbuatan jahatnya, dan mampu melakukannya walaupun hanya seorang diri. Cara Yi-Kyung menghabisi targetnya juga bisa dibilang cukup cerdik yaitu dengan cara merekrut orang yang tidak dikenal sehingga seringkali korbannya tidak terbukti sebagai kasus pembunuhan melainkan kasus kecelakan biasa. Salah satu momen yang melibatkan dirinya dengan detektif Kyung-Yi saat tertangkap tangan menjalankan rencana pembunuhan terhadap kasus orang hilang yang ditangani Kyung-Yi, namun sialnya dari pihak kepolisian tidak menemukan bukti yang kuat bahwa kasus tersebut adalah kasus pembunuhan.

Pandangan tentang maskulinitas kerap dikaitkan dengan stereotip laki-laki yang memiliki sifat mandiri, independen, pemimpin, pemberani, tangguh, dan kuat ternyata tokoh-tokoh wanita dalam serial drama 'Inspector Koo' justru lebih mendominasi dari segi visualisasi karakter maupun peran yang mereka mainkan dapat dilihat dari tidak adanya tokoh laki-laki yang mempunyai karakter sebagai pemimpin. Hal ini menunjukkan bahwa sifat atau sisi maskulinitas seseorang dapat muncul karena banyak faktor tidak terlepas oleh gender tertentu, walaupun maskulinitas sendiri muncul akibat konstruksi sosial yang terbentuk dalam suatu budaya.

Nurul Ramadanisa, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun