Riuh rendah fans terdengar sangat jelas ketika menyambut kedatangan Team Brighton yang menderat di Bandara Narita Tokyo Jepang. Mereka menyambut bintang mereka Kauro Mitoma yang datang dengan rombongan Team Brighton. Inilah pertama kali Brighton mengagendakan tour pramusim di Jepang. The History trip for Brighton itulah kalimat pertama yang diucapkan komentator pertandingan antara Brighton melawan Kashima Antlrs.
        Mitoma kecil lahir di kota Kawasaki di Prefektur Kagawa salah satu kota utama di Tokyo Raya (sebagai gambaran mungkin seperti Bekasi di Jakarta Raya). Mitoma lahir di kota besar tentu saja memiliki pemikiran yang lebih maju . Dia mengenal sepak bola sejak 6 tahun hampir sama dengan kebanyakan pemain bola di Jepang . Setelah tumbuh dewasa dia menjadi salah satu pemain terbaik di kotanya akhirnya dilirik oleh pemandu bakat klub J League 1 Kawasaki Frontale itulah klub terbaik di kotanya tetapi inilah hebatnya Mitoma dia menolak tawaran itu. Mitoma kemudian memilih kuliah di University of Tsukuba jurusan Ilmu Olahraga. "Saya pikir akan lebih baik pergi ke universitas untuk menjadikannya sebagai pesepakbola profesional. Jadi, saya belajar banyak hal. Kepelatihan, olahraga, dan nutrisi," kata Kaoru Mitoma dalam wawancara dengan The Athletic.
        Pemikiran maju itulah yang membawanya berbeda dengan kebanyakan pemain lainnya.Kemudian membuat skripsi yang terkenal itu, Dia membuat skripsi tentang proses dan mekanisme dribbling yang keren. Itu membuatnya mendapat nilai sempurna. Bahkan, karyanya dijadikan rujukan pemain-pemain dan pelatih-pelatih di Liga Premier Inggris. Dosen Mitoma, Maasaki Kaido memberikan pengakuan dia anak yang serius dan gigih.
        Karir sepak bolanya tentu saja beriringan dengan sekolahnya. Setelah itu dia bergabung di Klub di kotanya Kawasaki Frontale setelah bermain di kejuaraan universitas.Di musim 19/20 dia bermain di J League hanya butuh 1 musim Mitoma dapat tawaran dari the Seagulls (julukan Brighton). Musim 21/22 adalah karir pertamanya di Eropa.Di musim itu pula dia dipinjamkan oleh Brigton ke klub Belgia Union-Saint Gilloise dia mencatat 21 penampilan dengan 5 gol dan 4 assist. Satu musim di Belgia dia ditarik oleh Brighton mulai musim 22/23 sampai sekarang dia jadi andalan dari The Seagull gerakannya yg ekplosif di sisi kiri selalu jadi pilihan utama sampai saat ini dia mecatat 52 penampilan dan mencetak 10 gol dan 10 assist.
        Sosoknya yang rendah hati dan memiliki karir cemerlang membuat dia di idolakan di Jepang. Mitoma seperti Himura Kenshin di serial anime Jepang  Samurai X. Lalu ciri khasnya yang cepat dan ekspolisif banyak yang menyamakan seperti salah satu karakter DC Comic The Flash.
        Jepang seolah tidak pernah kehilangan sosok legenda di sepak bola tercatat nama seperti Shunsuke Nakamura, Hidoteshi Nakata, Shinji Kagawa dan Keinsuke Honda telah punya pewaris bernama Kairo Mitoma.
        Tidak salah kalau menyembut demikian ketika Brighton menang 5-1 melawan Kashima penonton tidak henti mnyuraki nama Mitoma.Ketika dia pegang bola gemuruh stadion pasti lebih kencang. Beberapa media yang meliput pertandingan tersebut banyak mewawancarai fans ternyata mereka tidak hanya datang karena Mitoma.Mereka juga datang karena Brighton mayoritas hafal pemain pemain Brighton. 25 ribu yang datang ke stadion menikamati kehebatan Mitoma dan Brighton
        Brighton sukses membangun engagement dengan fansnya di Jepang . Sosial media mereka Instagram mencapai 2, 1 M. Brighton punya banyak fans di Jepang karena efek Mitoma.
Seperti itu harusnya simbiosis mutualisme antara klub dan pemain dibangun tidak seperti pemain Indonesia wkwkwwkwkw. (rwd)
Riuh rendah fans terdengar sangat jelas ketika menyambut kedatangan Team Brighton yang menderat di Bandara Narita Tokyo Jepang. Mereka menyambut bintang mereka Kauro Mitoma yang datang dengan rombongan Team Brighton. Inilah pertama kali Brighton mengagendakan tour pramusim di Jepang. The History trip for Brighton itulah kalimat pertama yang diucapkan komentator pertandingan antara Brighton melawan Kashima Antlrs.
        Mitoma kecil lahir di kota Kawasaki di Prefektur Kagawa salah satu kota utama di Tokyo Raya (sebagai gambaran mungkin seperti Bekasi di Jakarta Raya). Mitoma lahir di kota besar tentu saja memiliki pemikiran yang lebih maju . Dia mengenal sepak bola sejak 6 tahun hampir sama dengan kebanyakan pemain bola di Jepang . Setelah tumbuh dewasa dia menjadi salah satu pemain terbaik di kotanya akhirnya dilirik oleh pemandu bakat klub J League 1 Kawasaki Frontale itulah klub terbaik di kotanya tetapi inilah hebatnya Mitoma dia menolak tawaran itu. Mitoma kemudian memilih kuliah di University of Tsukuba jurusan Ilmu Olahraga. "Saya pikir akan lebih baik pergi ke universitas untuk menjadikannya sebagai pesepakbola profesional. Jadi, saya belajar banyak hal. Kepelatihan, olahraga, dan nutrisi," kata Kaoru Mitoma dalam wawancara dengan The Athletic.