Mohon tunggu...
Ramadhan Angga Notonegoro
Ramadhan Angga Notonegoro Mohon Tunggu... Human Resources - Sejatine urip iku gawe urup

Pelajar di Sekolah Kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Koalisi Mirip-Miripan ala Prabowo Sandi

25 Oktober 2018   20:07 Diperbarui: 11 November 2018   22:34 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali ke kasus cucu Bung Hatta yang menyayat kubu oposisi dengan cuitannya, kalau Prabowo dikatakan mirip dengan Bung Karno sepertinya memang harus dikaji ulang deh statementnya. Bung Karno terkenal dekat dengan PKI dan konsep Mahaenismenya yang cenderung kiri sedangkan isu yang diangkat Prabowo adalah Indonesian Great Again, mencontoh Amerika, lawan kebangkitan PKI dan hal-hal anti kiri lainnya.

Tapii, kalau dalam hal ketegasan, ketampanan dan pakaian rapi dengan kepala tertutup peci, sekarang banyak ah orang-orang yang mencitrakan diri seperti itu. Jadi kalau itu dijadikan landasan untuk memilih presiden, halah kubu sebelah juga bisa begitu. Kalau dalam ilmu pemasaran diferensiasinya nggak ada. Dijamin deh nggak akan laku kalau jualannya itu.

Kedua, soal Sandiaga Uno yang mirip Bung Hatta. Memang sama-sama bergerak dalam bidang ekonomi, tapi Bung Hatta merupakan pencetus Koperasi, sebuah lembaga perekonomian yang sederhananya memadukan ekonomi dengan demokrasi di mana pengelolaan dilakukan oleh anggota dan keuntungan dibagi rata untuk kesejahteraan anggota. Kalau Bang Sandi? Yah, kita tunggu saja hidayah sampai perusahaan-perusahaan sandi dikelola secara demokratis oleh semua buruhnya.

Saran dari saya sebagai pemilih-mengambang-cerdas-bermoral yang memantau terus perkembangan para paslon. Kurang-kurangilah gurauan kalian itu. Ayolah lebih serius lagi. Tawarkan pada kami visi-misi dan strategi untuk membangun Indonesia menjadi negara yang lebih sejahtera dan nyaman dihuni.

Terakhir, ngopi dulu biar nggak salah paham.

Salam satu cangkir.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun