Kembali ke kasus cucu Bung Hatta yang menyayat kubu oposisi dengan cuitannya, kalau Prabowo dikatakan mirip dengan Bung Karno sepertinya memang harus dikaji ulang deh statementnya. Bung Karno terkenal dekat dengan PKI dan konsep Mahaenismenya yang cenderung kiri sedangkan isu yang diangkat Prabowo adalah Indonesian Great Again, mencontoh Amerika, lawan kebangkitan PKI dan hal-hal anti kiri lainnya.
Tapii, kalau dalam hal ketegasan, ketampanan dan pakaian rapi dengan kepala tertutup peci, sekarang banyak ah orang-orang yang mencitrakan diri seperti itu. Jadi kalau itu dijadikan landasan untuk memilih presiden, halah kubu sebelah juga bisa begitu. Kalau dalam ilmu pemasaran diferensiasinya nggak ada. Dijamin deh nggak akan laku kalau jualannya itu.
Kedua, soal Sandiaga Uno yang mirip Bung Hatta. Memang sama-sama bergerak dalam bidang ekonomi, tapi Bung Hatta merupakan pencetus Koperasi, sebuah lembaga perekonomian yang sederhananya memadukan ekonomi dengan demokrasi di mana pengelolaan dilakukan oleh anggota dan keuntungan dibagi rata untuk kesejahteraan anggota. Kalau Bang Sandi? Yah, kita tunggu saja hidayah sampai perusahaan-perusahaan sandi dikelola secara demokratis oleh semua buruhnya.
Saran dari saya sebagai pemilih-mengambang-cerdas-bermoral yang memantau terus perkembangan para paslon. Kurang-kurangilah gurauan kalian itu. Ayolah lebih serius lagi. Tawarkan pada kami visi-misi dan strategi untuk membangun Indonesia menjadi negara yang lebih sejahtera dan nyaman dihuni.
Terakhir, ngopi dulu biar nggak salah paham.
Salam satu cangkir.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H