Ciri ketiga dari orang yang mengalami Trust Issue adalah sikap yang berlebihan dalam melindungi diri sendiri atau orang yang mereka cintai. Mereka mungkin menunjukkan perilaku yang overprotective, seperti selalu ingin tahu di mana seseorang berada, dengan siapa mereka berkomunikasi, atau bahkan membatasi kegiatan sosial mereka. Motif di balik perilaku ini seringkali muncul dari ketidakpercayaan yang mendalam terhadap orang lain dan kekhawatiran akan pengkhianatan. Ketika seseorang menjadi overprotective, ini dapat menciptakan tekanan tambahan dalam hubungan dan menciptakan rasa ketidakseimbangan. Pasangan atau teman mungkin merasa terkekang dan kehilangan kebebasan pribadi mereka. Oleh karena itu, memahami tanda-tanda overprotective dapat membantu membangun komunikasi yang lebih baik dan membangun kepercayaan yang sehat dalam suatu hubungan.
4. Takut Terikat Secara Emosional Dengan Orang Lain
Ciri keempat dari orang yang mengalami Trust Issue adalah ketakutan untuk terikat secara emosional dengan orang lain. Mereka mungkin merasa sulit untuk membuka diri, mengekspresikan perasaan, atau membangun ikatan yang dalam dengan orang lain. Ketakutan ini dapat muncul karena pengalaman masa lalu yang menyakitkan atau memiliki kekhawatiran akan terluka dan dikhianati oleh orang yang dicintai. Sikap takut terikat emosional dapat menjadi hambatan dalam membangun hubungan yang sehat dan bermakna.
5. Sulit Percaya Orang Lain
Sulit untuk percaya pada orang lain adalah ciri Trust Issue yang kelima. Individu yang mengalami masalah kepercayaan seringkali memiliki keraguan dan ketidakpastian terhadap niat baik orang di sekitarnya. Meskipun orang lain mungkin berusaha membangun kepercayaan, mereka dengan Trust Issue cenderung skeptis dan sulit untuk melepaskan keraguan mereka. Keadaan ini dapat merintangi proses pembentukan hubungan yang mendalam dan saling percaya. Penting untuk memberikan waktu dan kesabaran serta berkomunikasi secara terbuka agar individu yang mengalami Trust Issue merasa didengar dan membangun kepercayaan secara bertahap.
Dalam mengatasi Trust Issue, kesadaran diri dan kerjasama dalam membangun kepercayaan menjadi kunci utama. Proses ini memerlukan waktu dan usaha bersama untuk memahami dan mendukung satu sama lain. Dengan langkah-langkah positif dan komunikasi yang terbuka, dapat tercipta hubungan yang kuat dan saling percaya di antara individu yang mengalami Trust Issue. Ingatlah bahwa perjalanan menuju kepercayaan yang mendalam memerlukan kesabaran dan pengertian, namun hasil akhirnya dapat menjadi landasan kokoh untuk hubungan yang sehat dan harmonis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H