Mohon tunggu...
Ramadhaniyati Rosyidah
Ramadhaniyati Rosyidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Malang

Hobi saya adalah mendengarkan musik dan membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Mahasiswa Universitas Negeri Malang Ciptakan Sabun Padat Scrub dengan Memanfaatkan Limbah Kulit Salak yang Memiliki 3 Kegunaan dalam 1 Produk

19 Juni 2024   13:33 Diperbarui: 19 Juni 2024   14:20 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kulit merupakan lapisan tubuh manusia yang pertama terkena dampak buruk dari lingkungan sekitar seperti radiasi sinar UV, serangan radikal bebas, polusi, bakteri, virus dan sebagainya. Kondisi ini dapat menyebabkan pori-pori kulit tersumbat dan masalah kulit lainnya. Oleh karena itu, menjaga kesehatan dan kebersihan kulit menjadi hal yang penting dilakukan untuk mengurangi bakteri atau mikroorganisme dari permukaan kulit dengan cara mengurangi sebum dan kotoran tanpa menghilangkan lipid barrier kulit.

Salah satu cara untuk menjaga kesehatan kulit adalah dengan melakukan detoksifikasi secara rutin. Proses detoksifikasi kulit bertujuan untuk membersihkan kulit dari kotoran, sel-sel kulit mati, serta racun yang menumpuk. Scrub kulit menjadi pilihan bagi banyak individu karena kemampuannya untuk mendetoksifikasi kulit.

Produk scrub kulit sendiri kerap dijumpai di pasaran, namun disayangkan bahan sediaan dari scrubnya adalah microbeads yang berpotensi mencemari lingkungan. Microbeads termasuk salah satu mikroplastik berbahan polietilen yang diproduksi dan digunakan sebagai exfoliant dalam produk kesehatan dan kecantikan.

Faktanya saat ini sebagian besar sungai di Indonesia dibanjiri mikroplastik. Data tersebut dikumpulkan oleh Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) pada tahun 2022 yang telah menguji kandungan mikroplastik di 68 sungai strategis nasional di 24 provinsi di Indonesia.

Oleh karena itu, tim PKM-K 2024 lolos pendanaan Universitas Negeri Malang yang beranggotakan Dwi Candra Ningtias, Ramadhaniyati Rosyidah Subiyanto, Afifa Wulandari, Yulian Calista Aulia, dan Putera Adang Yusuf Maulana di bawah bimbingan Ibu Indah Nur Pramesti, S.Si., M.Eng. memutuskan untuk membuat produk inovatif sabun padat scrub yang diberi nama SALASKIN sebagai “Inovasi 3 in 1 Eco-friendly’s Soap, Scrubs, and Antibacterial Berbasis Karbon Aktif dari Kulit Salak sebagai Agen Detoksifikasi Kulit.”

Produk SALASKIN berbahan dasar dari limbah kulit salak berjenis salak pondoh yang berasal dari produsen keripik salak yang berada di Kabupaten Malang. Menariknya lagi, SALASKIN berpotensi mampu menjadi ciri khas produk kecantikan Indonesia. Hal ini dikarenakan salak merupakan komoditas unggulan Indonesia. Seperti halnya ketika terdapat produk kecantikan berbahan dasar sakura pasti identik dengan negara Jepang.

SALASKIN tentunya juga menawarkan banyak keunggulan. Keunggulan yang ditawarkan berupa efisien karena dalam satu produk konsumen akan mendapatkan 3 kegunaan yaitu soap, scrub, dan antibakteri. Lalu, produk SALASKIN juga ramah lingkungan karena berbahan dasar kulit salak sebagai pengganti microbeads dan menggunakan buah lerak sebagai agen pembusa. Selain itu, kemampuannya untuk mendetoksifikasi kulit dan tentunya harganya yang terjangkau dibandingkan produk lain dengan manfaat yang didapatkan lebih banyak.

Saat ini produk SALASKIN juga mulai melakukan pemasaran secara offline melalui konsinyasi dengan beberapa toko kosmetik di kota Malang dan juga mengkuti kegiatan bazar ataupun pameran. Selain itu, pemasaran dan informasi produk dapat diakses secara online melalui akun media sosial SALASKIN yaitu instagram, tiktok, lazada, shopee, dan juga website resmi dari SALASKIN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun