Mohon tunggu...
Ratih Ramadhani
Ratih Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya olahraga badminton

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Determinan ( Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Emosional)

17 Januari 2025   18:15 Diperbarui: 17 Januari 2025   18:15 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perkembangan sosial emosional pada individu, terutama pada anak-anak, dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kompleks dan saling berinteraksi. Faktor-faktor ini mencakup aspek biologis, lingkungan keluarga, sosial, serta faktor budaya dan pendidikan.

Berikut adalah beberapa faktor utama yang mempengaruhi perkembangan sosial emosional individu.


1. Faktor Keluarga Keluarga 

merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan sosial emosional anak. Interaksi dengan orang tua, saudara kandung, dan anggota keluarga lainnya membentuk dasar dari pola hubungan sosial yang akan terbawa hingga dewasa. Orang tua yang menunjukkan perhatian, kasih sayang, dan konsistensi dalam pengasuhan cenderung membantu anak mengembangkan rasa aman dan kepercayaan diri yang tinggi. Sebaliknya, keluarga dengan kekerasan, ketidakstabilan emosional, atau pengabaian dapat menghambat perkembangan sosial emosional anak.

Sebagai contoh, anak yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh dengan konflik atau kekerasan domestik dapat mengalami kesulitan dalam mengelola emosi dan berinteraksi dengan orang lain. Anak yang kurang mendapatkan perhatian positif dari orang tua mungkin mengembangkan rasa kurang percaya diri dan kesulitan membangun hubungan sosial yang sehat.

2.Pengaruh Teman Sebaya

Teman sebaya memainkan peran penting dalam perkembangan sosial emosional anak, terutama selama masa remaja. Interaksi dengan teman-teman memungkinkan anak untuk belajar tentang kerjasama, berbagi, komunikasi, dan menyelesaikan konflik. Hubungan sosial dengan teman sebaya juga memberikan anak kesempatan untuk mengeksplorasi perasaan, mengembangkan empati, dan membangun rasa identitas.

Dinamika pertemanan dapat menjadi faktor yang mendukung atau menghambat perkembangan sosial emosional. Persahabatan yang positif dapat meningkatkan harga diri dan memberikan rasa dukungan emosional, sedangkan perundungan atau isolasi sosial dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan perkembangan emosional anak.

3.Lingkungan Sosial dan Budaya 

Budaya dan masyarakat tempat seseorang hidup memiliki pengaruh signifikan terhadap perkembangan sosial emosional. Setiap budaya memiliki norma dan nilai yang berbeda mengenai bagaimana individu seharusnya berinteraksi, mengungkapkan emosi, dan menyelesaikan masalah. Misalnya, dalam budaya yang lebih kolektif, seperti beberapa budaya di Asia, nilai-nilai seperti keharmonisan kelompok dan pengendalian diri lebih ditekankan, yang dapat mempengaruhi cara anak berinteraksi dengan orang lain.

Selain itu, lingkungan sosial yang lebih luas, termasuk faktor ekonomi, pendidikan, dan akses terhadap sumber daya sosial juga berperan. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang aman, memiliki akses ke pendidikan yang baik, dan hidup dalam masyarakat yang mendukung akan lebih mudah mengembangkan keterampilan sosial emosional yang positif.

4.Faktor Biologis

Aspek biologis atau genetika juga mempengaruhi perkembangan sosial emosional. Faktor ini mencakup perbedaan dalam temperamen dan kecenderungan emosional bawaan yang dimiliki individu sejak lahir. Misalnya, beberapa anak secara alami lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan sosial, sementara yang lain mungkin lebih cemas atau introvert.

Keseimbangan kimia otak dan hormon juga berperan dalam pengaturan emosi. Perubahan hormonal yang terjadi selama masa pubertas, misalnya, dapat memengaruhi kestabilan emosional remaja. Gangguan atau ketidakseimbangan biologis, seperti pada kondisi gangguan mood atau kecemasan, dapat memengaruhi kemampuan individu untuk mengelola emosi dan membentuk hubungan sosial yang sehat.

5.Pendidikan dan Pengaruh Sekolah

 Sekolah merupakan tempat penting bagi anak untuk belajar keterampilan sosial emosional. Pengajaran mengenai keterampilan sosial, pengelolaan emosi, dan resolusi konflik dapat membantu anak memahami dan mengelola perasaan mereka dengan lebih baik. Selain itu, guru dan pendidik yang memberi dukungan emosional serta lingkungan belajar yang inklusif dan penuh perhatian dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri dan keterampilan sosial anak.

Sebaliknya, pengalaman negatif di sekolah, seperti perundungan atau kurangnya dukungan sosial, dapat merusak perkembangan sosial emosional anak. Program-program sosial dan emosional yang ditawarkan di sekolah dapat memainkan peran penting dalam membentuk keterampilan sosial anak yang akan digunakan sepanjang hidup mereka.

6.Media dan Teknologi

 Dalam era digital, media dan teknologi juga memberi dampak yang signifikan terhadap perkembangan sosial emosional. Penggunaan media sosial, misalnya, dapat mempengaruhi cara anak-anak dan remaja berinteraksi, baik secara positif maupun negatif. Di satu sisi, media sosial dapat memperluas jaringan sosial dan meningkatkan keterhubungan antar individu, tetapi di sisi lain, dampak negatif seperti perundungan daring, tekanan sosial, dan perbandingan sosial dapat mengganggu kesejahteraan emosional.

Secara keseluruhan, perkembangan sosial emosional individu adalah hasil dari interaksi berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Lingkungan keluarga, teman sebaya, pendidikan, serta faktor sosial budaya dan biologis berperan besar dalam membentuk kemampuan seseorang untuk mengenali, mengelola, dan mengekspresikan emosi serta membangun hubungan sosial yang sehat. Mengerti dan memperhatikan faktor-faktor tersebut dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan sosial emosional yang positif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun