PASURUAN - Tim Pengabdian Masyarakat dari Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian UPN "Veteran" Jawa Timur terjun langsung dalam membantu petani kopi di Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Kegiatan ini merupakan inisisasi awal dari kegiatan Pengabdian Masyarakat yang terprogram dengan tujuan akhir yakni upaya mewujudkan desa wisata sentra kopi di Prigen. Inisiasi program ini diikuti oleh beberapa dosen dari tiga bidang minat yaitu Ilmu Tanah, Agronomi, dan Ilmu Hama Penyakit Tumbuhan. Purnomo Edi Sasongko, Setyo Budi Santoso, Wanti Mindari, Haidar Fari Aditya, dan Wiga Fikri Destianisma dari peminatan SDL, Ramadhani Mahendra Kusuma dan Safira Rizka Lestari dari peminatan HPT, Puji Lestari Tarigan dari peminatan Agronomi.
Kelompok Tani kopi SUMADI (Sumber Makmur Abadi) memiliki prinsip "menanam tanpa menebang" yang sudah digaungkan dan diimplementasikan sejak tahun 1993 pasca mendapatkan hak kelola dari Kementerian Lingkungan Hidup. Berada di kaki dan lereng pegunungan Arjuno-Welirang dengan ketinggian 1250 hingga 1600 mdpl, hingga saat ini kelompok tani Sumadi telah mengelola 34 ha lahan dari total 56 ha lahan yang tersedia tanpa menebang pohon alami yang ada. Anggota kelompok tani Sumadi berjumlah 36 orang dengan rentang usia 20 hingga 50 tahun.
Ketua kelompok tani SUMADI (Sumber Makmur Abadi) Nur Hidayat menyampaikan bahwa tantangan yang dihadapi saat ini yaitu 50% dari 34 ha merupakan lahan kritis padang rumput yang tidak bisa ditanami dan perlu rehabilitasi lahan ditambah dengan SDM petani sekitar masih jauh dari yang diharapkan. sebagian besar petani hanya sempat mengenyam pendidikan di tingkat SD saja. Disamping itu sebagian besar petani tidak memperhatikan proses pengolahan komoditas pasca panen, mereka lebih fokus pada bagian hulu saja tanpa memperhatikan bagian hilir.
Sehingga dengan program kerjasama ini diharapkan Tim pengabdian UPNVJT bersama dengan kelompok tani SUMADI dapat mewujudkan program desa wisata kopi pada bagian hulu dan juga mengoptimalkan penataan hasil panen dan produksi pada bagian hilir. Selain itu kerjasama ini diharapkan mampu memberikan wawasan mengenai beberapa produk olahan kopi untuk meningkatkan pendapatan petani setempat, dan juga mengedukasi dan memotivasi petani-petani muda dalam mengoptimalkan sumberdaya sekitar. Diakhir kegiatan Pak Nur Hidayat menegaskan bahwa kelompok tani Sumadi adalah penjaga kawasan hutan yang mewariskan mata air, bukan air mata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H