Dampak utama yang dirasakan oleh petani yaitu peningkatan hasil panen berkat berkurangnya jamur. Selain itu, para petani juga mendapat pengetahuan baru mengenai cara membuat fungisida alami. Produk yang dihasilkan ini dipastikan ramah lingkungan, efektif melawan jamur, serta tentunya terjangkau bagi kelompok tani.Â
"Saya berterimakasih sama mas-mas KKN GIAT 10 yang telah membantu merealisasikan salah satu keinginan kelompok tani" ujar Pak Ropiq.
Dengan adanya pengetahuan tersebut, diharapkan kelompok petani dapat memproduksi produk fungisida ini secara mandiri untuk kedepannya. Diharapkan pula dukungan Universitas Negeri Semarang dalam memberikan pelatihan lebih lanjut di bidang pembuatan pupuk alami sebab potensi pengembangan produk serupa bisa dibilang cukup besar untuk masalah pertanian lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H