Arief menilai tim BPN diberi kesempatan memperbaiki tuntutan lebih lama. Sedangkan KPU hanya punya kesempatan 3 hari saja (14 s.d 17 Juni 2019).Â
Ini seakan-akan tidak sejalan dengan pernyataan KPU sebelumnya. Dimana ketika menanggapi kemungkinan akan digugat di MK, KPU mengklaim akan mampu memenangkan gugatan (PHPU).
KPU beralasan demikian karena mengklaim telah melaksanakan tahapan-tahapan pemilu serentak sesusai prosedur dan undang-undang yang berlaku.
"Insyaallah kita bisa menjawab gugatan atau permohonan dari Partai politik dan pasangan calon. Kita yakin Kita bisa menang karena yang sudah kita lakukan sudah sesuai dengan prosedur," kata Komisioner KPU, Ilham Saputra kepada Kompas di Kantornya, Jakarta Selasa (28/5/2019).
Ketidaksiapan pihak KPU di persidangan MK dalam hal meminta waktu yang sama dengan BPN juga alasan tiket pesawat dipertanyakan oleh beberapa pihak.
Fahri Hamzah langsung bereaksi. Menurutnya KPU yang beralibi tiket mahal juga kesulitan transportasi adalah alasan yang mengada-ada, Fahri pun meragukan kinerja KPU yang mana sebelumnya banyak menuai kritik.
"Ini urusan negara, masa susah mendapatkan tiket. Harusnya gratis, tak perlu alasan aneh-aneh. Kalau ada niat, kereta api cukup 1 gerbong untuk angkut logistik dari Surabaya. 1 hari langsung langsung sampai Jakarta. Jangan kalian cari-cari alasan wahai KPU"!Tulis Fahri di laman FB'nya.
Lain Fahri, lain netizen. Mereka punya cara unik dalam 'menghajar' KPU. Cara unik ini disampaikan dengan seni 'satire' yaitu "Gerakan sejuta koin untuk KPU-Untuk akomodasi naik pesawat".
Sepertinya netizen iba akan nasib KPU, dimana sebelumnya memiliki anggaran +27Triliun rupiah, sekarang kesulitan tiket langka, mahal, dan lain sebagainya.
KPU perlu menunjukkan sikap gesit yang pernah dikerjakan mereka. Saat penetapan pemenangan Pilpres akan dilaksanakan pada 22 May 2019, KPU buru-buru membacakan tanggal 20 May 2019 tengah malam atau 21 May 2019 dini hari.
Ini aneh ketika sengkarut marut salah input pada situng dinilai belum sepenuhnya terjawab. KPU dinilai buru-buru dan tidak sabar dalam menetapkan kemenangan Jokowi-Maruf.
Melihat gesit dan cepatnya KPU dan sekarang menunda-nunda menjawab tuduhan pihak BPN dalam sidang MK, maka KPU bersiaplah dihajar dengan koin netizen.