Mohon tunggu...
R Hady Syahputra Tambunan
R Hady Syahputra Tambunan Mohon Tunggu... Sales - Karyawan Swasta

Pemerhati Politik Sosial Budaya. Pengikut Gerakan Akal Sehat. GOPAY/WA: 081271510000 Ex.relawan BaraJP / KAWAL PEMILU / JASMEV

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kenapa Jokowi Berlebaran ke Rumah Mega Lewat Pintu Belakang?

6 Juni 2019   01:14 Diperbarui: 6 Juni 2019   01:52 3382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang tidak ada kewajiban apapun yang melekat pada diri Mega untuk hadir kesana. Bisa jadi Mega sang penguasa partai yang memberi mandat sehingga Jokowi jadi Presiden seperti sekarang adalah orang paling berjasa dan penting. 

Andai saja Mega main ke Istana, mestinya mega dapat tiket dan kursi paling istimewa saat sowan ke Presiden. Sama penting dengan Jusuf Kalla dan Maruf Amin yang sama2 seniornya Jokowi dari segi usia. Mereka merapat dan mendatangi Jokowi.

Terhadap ketua umum PDIP ini, Jokowi harusnya memposisikan diri pada grade minimal yang setara. Pada sering agenda pertemuan, Jokowi terlihat terlebih dahulu mendatangi kediaman Mega di Jalan Teuku Umar, maupun ke Istana Batu Tulis.

Ketika sedang krusak krusuk menimbang siapa wakil Jokowi di Pilpres 2019, kabarnya Presiden petahana yang malah mendatangi Megawati. Usai pertemuan tersiar kabar Jokowi mengantongi beberapa kandidat nama untuk menerima saran dan pendapat dari sang mantan presiden (baca:persetujuan).

SBY yang dicitrakan peragu dan sangat kompromistis saja ternyata tidak demikian. Ketika bertemu perihal beberapa keputusan penting dengan elite politik, pimpinan partai, SBY selalu mengundang mereka ke Istana dan rumah pribadinya di Puri Cikeas.

Saat di Istana Negara pula demikian kebiasaan SBY. Misalnya ketika ramai urusan "cicak buaya" KPK dan Polri, SBY memanggil dan meminta para petinggi pemerintahan dan ahli hukum datang ke istana.

Setelah tidak berkuasa, SBY sering menerima tamu penting untuk diundang dan dijamu di rumahnya. Prabowo beberapa kali terpaksa mendatangi SBY untuk meminta saran dan dukungan.

Memang pemimpin yang berwibawa seharusnya seperti itu. Gestur ketika sebagai seorang Presiden dan setelah berstatus mantan, SBY minta dinomor satukan dan sekarang "dituakan'.

Tapi, kita jangan dulu buru2 menuduh Jokowi bermental petugas partai. Bisa jadi Jokowi mempunyai falsafah sendiri ketika dalam beberapa urusan sering mendatangi Mega. Mega adalah seniornya di PDIP, jadi seperti dituakan lah kira2.

Sama ketika Mega kerumah abangnya Guruh Soekarno Putra. Walau Mega pernah jadi Presiden dan Ketua Partai tempat Guruh pernah bernaung, Guruh dikunjungi Mega lebih dahulu. Dari segi usia sepertinya memang pantas seperti itu

Walaupun memang, palsafah itu tidak beliau pegang dan lakukan kepada Jusuf Kalla, Maruf Amin, BJ.Habibie, dan SBY.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun