Mohon tunggu...
R Hady Syahputra Tambunan
R Hady Syahputra Tambunan Mohon Tunggu... Sales - Karyawan Swasta

Pemerhati Politik Sosial Budaya. Pengikut Gerakan Akal Sehat. GOPAY/WA: 081271510000 Ex.relawan BaraJP / KAWAL PEMILU / JASMEV

Selanjutnya

Tutup

Segar

Kampanye Gerakan Diet Kantong Plastik, Apa Kabar Sekarang?

10 Mei 2019   23:16 Diperbarui: 10 Mei 2019   23:42 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

#KampanyeGerakanDietKantongPlastik. Tema ini sengaja penulis ambil dalam thema blog competition tema sampah plastik.

Competition ini dimulai sejak 1 Ramadhan s.d H+2 Idul Fitri. Jadi selama 33 hari penulis mengikuti program ini untuk bersaing mendapatkan hadiah utama 1 unit sepeda motor.

Minimal 1000 orang mengikuti dan konsisten menulis setiap hari. Penulis sebenarnya kurang yakin dapat maksimal dalam program ini karena penulis konsern pada tema politik.

Mencoba siapa tahu beruntung ya kan? Walaupun belum beruntung nantinya, setidaknya artikel ini kembali mengingatkan kita pada apa itu plastik? Mengapa sampah plastik jadi momok?

Sampah plastik telah jadi bahan pembicaraan sejak minimal 10tahun terakhir.

Diet kantong plastik.info
Diet kantong plastik.info
Bulan Ramadhan bulan yang membawa berkah pada semua. Umat Islam di Bulan Puasa ini selama 1 bulan menunaikan ibadah yang wajib hanya 1 bulan dalam 1 tahun ini.

Meningkatnya kebutuhan rumah tangga selama bulan Ramadhan tentu berefek pada meningkatnya penggunaan kantong plastik saat berbelanja bukaan maupun keperluan mendekati lebaran nanti.

Pedagang sebagai pihak yang mendapat keuntungan dari berkah tahunan ini bisa dipastikan mayoritas kurang mendengar kampanye diet kantong plastik ini.

Penulis tidak sekedar membawa cerita, pembaca mau bukti? Coba pembaca belanja ke minimarket dan pasar tradisional. Setiap belanjaan di minimarket pasti dimasukkan ke kantong plastik.

Memang santer terdengar Alfamart memperlopori diet kantong plastik sejak Maret 2019. Bila tidak ingin dikenakan maka harap bawa kantong plastik atau wadah sendiri dari rumah. Apakah kampanye ini mulai nampak efeknya.

Penulis mungkin kurang referensi. Penulis yang tinggal di kota kecil, Bengkulu sering berbelanja ke minimarket manapun di tempat penulis tinggal. Penulis belum pernah mendapat tawaran kampanye diet kantong plastik dari pegawai minimarket. Yang sering hanya tawaran promo dan juga diskon member card.

Itu minimarket. Bagaimana dengan pasar tradisional? tambah ampun pula. Beli bawang 1 ons dikasih plastik. Belum cabe, daging, ketumbar, gula merah, bumbu2 dll. 1kali kepasar dapat bawa 10 kantong plastik!.

Semua tidak salah. Namun penulis mengajak pembaca mengikuti pengalaman pribadi penulis. Ayo kita mulai dari sekarang:

1. Belanja ke Minimarket agar bawa kantong plastik bekas ukuran besar yang masih layak pakai.

2. Bila belanja hanya 2,3 item misal minuman dan permen kalau bisa di genggam kenapa mesti pakai kantong plastik!.

3. Bila kepasar tradisional usahakan pertama belanja ke kios minta 1 kantong plastik besar, agar belanjaan kecil dapat digabung dalam 1 wadah tadi tanpa mesti setiap item belanjaan pake kantong plastik.

4. Biasakan simpan paper bag. Paper bag ex kado dapat pula menjadi alternatif.

Selamat mencoba. Walaupun sepele, dengan niat melestarikan lingkungan maka di Bulan Ramadhan ini usaha kita pasti dicatat sebagai pahala kebajikan. Mulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan sekitar dapat membentuk karakter bangsa menjadi peduli pada lingkungan dan nasib generasi penerus.

Untuk jajaran terkait, mohon instansi Kementrian Lingkungan Hidup dipertajam kembali kampanye pelestarian lingkungan, agar kami dapat bersinergi dengan semua elemen.

Mudah2an Kampanye Gerakan Diet Kantong Plastik dapat bergema dan berhasil dalam upaya mengurangi ancaman kerusakan lingkungan yang disebababkan dari limbah yang ratusan tahun terurai ini.

R. Hady Syahputra Tambunan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun