Akun youtube #tribunmedan menayangkan dugaan oknum anggota Kepolisian mengarahkan beberapa warga dengan kata2 "kami warga"... "mengucapkan terimakasih"... "atas bantuan".. dan terakhir.."Jokowi Yes Yes Yes"
Saya pun tidak serta merta percaya pak, maka segera saya baca berita terkait dan ternyata video tersebut memang ada pak, dan juga menurut data media oknum Polisi tersebut bertugas di Polda Sumatra Utara. Â Â Â Â Â Â Â Â Ini akunnya pak: https://youtu.be/L3-_Srt86EY Â
Dan saya mencoba mencari konfirmasi resmi dari institusi bapak. Ternyata menurut Jajaran Bapak, video tersebut (yang menayangkan "oknum kepolisian memandu ikrar dan dukungan warga untuk Jokowi) adalah murni inisiatif warga / bukan dari anggota Kepolisian)
Ok Pak, ternyata video itu memang asli ya pak. Yang 'hoax' adalah "tuduhan aparat kepolisian mengarahkan masyarakat" untuk ber-ikrar dukung Jokowi .Â
Segera saya cek link berita yang terpercaya terkait itu pak, ternyata menurut jajaran bapak - AKBP Erwin Ardiansyah: "Bahwa screenshot percakapan tersebut hoax, Kami tegaskan bahwa Polri tetap bersikap netral dalam Pemilu 2019. Tugas kami hanya untuk mengamankan jalannya pesta demokrasi, dan gambar yang beredar tersebut adalah ulah oknum tidak bertanggung jawab, yang hendak memperkeruh suasana pemilu"
Terkait 'screenshot' yang diklaim rangkaian chat WAG Polres Bima dimana terdapat komentar yang ditulis AKBP Erwin yang memerintahkan para kapolsek untuk membuat baliho 01 di setiap desa atau kelurahan. Disini AKBP Erwin merasa difitnah telah menulis ancaman jika kapolsek jajarannya tidak mematuhi perintahnya maka akan dimutasi ke Polda NTB.Â
Untuk ini pun kami mesti hormati penjelasan resmi dan bantahan Institusi bapak.Â
Sekedar saran pak, agar kami tidak curiga atau termakan 'hoax', Kami minta tolong Bapak buat saja team investigasi khusus, yang bisa saja diisi anggota Propam Mabes Polri. Seandainya ada gelagat oknum yang diduga cawe2 di Pilpres agar mohon segera diperiksa saja pak.
Dan apabila "3 dugaan beruntun" itu yang diduga "hoax", maka kami mohon semua akun medsos yang memproduksi konten / meng-edit agar diproses hukum agar terbuka di pengadilan titik kebenarannya.