Mohon tunggu...
Gilang Ramadhan
Gilang Ramadhan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Mantan Guru • S1 Bahasa dan Sastra Indonesia • Bergiat di Kembara Rimba dan Salam Semesta • Warga Gg. Mangga Garis Lurus

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ketika Kau Berkata "Cinta Itu Perang"

4 Juli 2019   11:37 Diperbarui: 4 Juli 2019   12:35 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang kudengar adalah desing peluru yang menerobos perutku, kekalahan telak, kelopak bunga yang rontok dipisau angin, dan hujan yang melubangi batok kepalaku. Jangan bilang aku putus asa karena sepasang kakiku putus dan mataku menyembunyikan malam yang gelap. Kau tak pernah melihatku berjalan dengan kaki seekor kuda dan mataku seterang bulan.

Bahwa pada akhirnya, semuanya baik-baik saja.

Keningku retak dipukul hidup. Ciumanmu tak mampu membangkitkan bahasa baru dari bibirku. Pelukanmu sedingin tubuh tanpa mantel. Matahari membakar kata-kataku seperti ibu membakar sampah. Katakan bahwa segalanya baik-baik saja. Seperti kata-kata mutiara yang terpendam dalam perut yang kosong; ada air ada ikan di sana.

Aku percaya ada masa depan yang lebih baik ketika kau berkata, "Cinta itu perang." Meski suara itu keluar dari mulut pistol yang ditumbuhi bunga, yang kemudian pelurunya menembus perutku, tempat kata-kata mutiara terpendam dan tumbuh menjadi rasa lapar; di mana ada air ada ikan di sana, dan aku percaya pada laut yang menyembunyikan kecemasan kita.

Ketika kau berkata, "Cinta itu perang, dan semuanya baik-baik saja." Yang kudengar hanyalah angin yang menampar batu nisan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun