i
Malam hari di sebuah puisi
kau terjaga, membaca diri sendiri
dengan lagu Bayyati. Setelah itu
mencium wajah sendiri dan bumi.
Lalu kau mengecup kening lapar,
yang berbaring di ruang kata;
seharian suntuk ia menunggu gerimis
yang beku itu meleleh dicampur
larutan senja; ia juga telah selesai
menghitung nasi yang berserakan
di meja kerja.
ii
Malam hari di sebuah puisi
kau terjaga, melihat sisa-sisa siang
yang hangat pada kelopak mata.
Kau mengenakan kota di tubuhmu,
kemudian membayangkan
mimpi buruk apa yang akan
mengganggumu jika kau tertidur
tanpa memeluk doa. Sinar lampu
seburam cahaya bulan di tengah
teduh, menerangi sebatang pohon
yang kabur oleh kabut.
iii
Malam hari di sebuah puisi
kau terjaga, membayangkan diri sendiri
yang tak pernah ada.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI