Asistensi Mengajar merupakan salah satu program yang diinisiasi oleh Universitas Negeri Malang untuk mahasiswa yang mengambil program studi pendidikan atau keguruan. Program Asistensi Mengajar di satuan pendidikan ini masuk ke dalam salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang wajib diikuti oleh mahasiswa kampus minimal dalam kurun waktu satu semester. Kebijakan MBKM dilaksanakan dalam rangka mewujudkan proses pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga perguruan tinggi dapat merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang efektif, kreatif, dan inovatif. Kegiatan ini dilaksanakan di Kota Malang dan sekitarnya, tetapi saat ini mahasiswa diperbolehkan untuk melaksanakan kegiatan Asistensi Mengajar di daerahnya masing-masing atas persetujuan pihak Lembaga Pengembangan, Pendidikan, dan Pembelajaran (LP3) dan Universitas Negeri Malang. Asistensi Mengajar dilakukan oleh mahasiswa secara berkelompok dari program studi yang berbeda di bawah bimbingan dosen pembimbing lapangan dan guru pamong.
Pada saat ini, penulis sedang mengikuti kegiatan Asistensi Mengajar di SMAN 2 Ponorogo. SMA yang dikenal oleh masyarakat dengan SMADAPO itu terletak di Jalan Pacar No. 24, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur. Mahasiswa yang ditempatkan di sekolah itu terdiri dari 5 program studi yang berbeda-beda, yaitu Pendidikan Sosiologi, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Fisika, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN), dan Pendidikan Seni Tari dan Seni Musik. Dari aspek mengajar di SMAN 2 Ponorogo, kelima mahasiswa ditempatkan di kelas yang berbeda-beda, mulai dari kelas X (sepuluh) hingga XII (dua belas).
SMADAPO merupakan salah satu sekolah yang memiliki budaya unik di dalam kegiatan pembelajarannya, yakni kegiatan Literasi Pagi. Setiap pagi, sebelum proses pembelajaran, siswa akan melaksanakan kegiatan Literasi Pagi. Pada Hari Selasa, siswa diminta untuk membuat membaca karya milik orang lain, seperti novel, buku cerita, maupun karya sastra lainnya. Kemudian mereka diminta untuk menuliskan ringkasan dari buku yang dibacanya di buku literasi. Selanjutnya, pada Hari Rabu, siswa diminta untuk membuat karya sastra, diantaranya puisi, pantun, dan karya sastra lainnya. Kemudian, pada Hari Kamis dan Jumat, siswa akan membaca ayat suci Al-Quran yang dipandu oleh salah satu siswa. Selain itu, pada selasa Hari Selasa Pon (menurut penanggalan jawa), Guru dan Siswa di SMAN 2 Ponorogo melaksanakan khataman Al-Quran di Masjid Sabilurrasyad SMAN 2 Ponorogo. Budaya tersebut sangat berkaitan dengan pendidikan karakter. Manfaat bagi siswa di antaranya adalah dapat menumbuhkan kebiasaan membaca, menumbuhkan sikap kepedulian terhadap lingkungan, serta rasa taqwa terhadap Allah SWT.
Selama mengikuti Asistensi Mengajar di SMAN 2 Ponorogo, saya menimba ilmu dan pengalaman baru. Kegiatan yang saya laksanakan mencakup bidang akademik, non-akademik, dan administrasi sekolah. Dalam bidang akademik, Sebelum melaksanakan proses pembelajaran. Mahasiswa membuat Modul Ajar, Bahan Ajar, Media Pembelajaran, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) lalu dikonsultasikan dan kumpulkan kepada Ibu Nevi Triana Anggraeni, S.Pd selaku Guru Pamong. Selain itu, mahasiswa juga membagi jadwal mengajar dalam kurun waktu perminggu, proyek P5 di Kelas X, membuat soal PTS (Penilaian Tengah Semester) dan PAS (Penilaian Akhir Semester). Kemudian, dalam bidang non-akademik, saya mengikuti kegiatan Isra’ Mi’raj yang diadakan oleh SMAN 2 Ponorogo, membimbing olimpiade, melakukan konsultasi dengan guru pamong dan membantu Bapak/Ibu guru dalam mengelola perpustakaan. Di perpustakaan, mahasiswa membantu menginput data buku di komputer, menempelkan stiker kode buku, dan mengurutkan buku sesuai dengan nomornya. Selanjutnya, dalam bidang administrasi sekolah, mahasiswa melaksanakan piket resepsionis di lobby SMAN 2 Ponorogo.
Selain itu, mahasiswa juga mengadakan program kerja bernama YouthCreation 2024. YouthCreation merupakan akronim dari Youth Creativity Competition dengan tema “Peran Generasi Muda Dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2024”. YouthCreation 2024 diikuti oleh seluruh siswa/siswi SMAN 2 Ponorogo mulai jenjang kelas X hingga XII. Dalam kegiatan itu terdapat 2 kegiatan, yaitu Lomba Poster Digital dan Short Movie dengan terdiri dari 5 sub-tema, yaitu Kearifan Lokal, Sosial Masyarakat, Seni Budaya, Energi Terbarukan, dan Norma. Kegiatan ini bertujuan untuk menggali potensi kreatifitas, menumbuhkan jiwa inovatif, solutif, dan kompetitif di era digitalisasi 4.0. Untuk kegiatan pendapatan dan pengumpulan karya dilaksanakan secara daring melalui gform, sedangkan final dan awarding karya siswa dilaksanakan secara luring pada tanggal 22 November 2024 di Aula Ir. Soekarno 2 Ponorogo. Para peserta yang mememangkan kejuaraan setiap jenis perlombaan mendapatkan piala dan sertifikat tertanda tangan Dosen Fakultas Sastra dan LP3 Universitas Negeri Malang.
