Mohon tunggu...
RAMADHANA RIZKI DWI PAMUNGKAS
RAMADHANA RIZKI DWI PAMUNGKAS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang.

Tertarik pada Kajian Praktik Kebudayaan dan Ekologi Manusia. Aktif dalam kegiatan Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Asistensi Mengajar, Membangun Pendidikan yang Berkualitas melalui Program MBKM

13 November 2024   11:19 Diperbarui: 13 November 2024   11:29 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Program Asistensi Mengajar adalah salah satu inisiatif pemerintah bagi mahasiswa program studi pendidikan dan keguruan. Asistensi Mengajar di satuan pendidikan ini menjadi bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang wajib diikuti mahasiswa minimal selama satu semester. Kebijakan MBKM bertujuan untuk menciptakan proses pembelajaran yang otonom dan fleksibel di perguruan tinggi, sehingga mereka dapat merancang dan melaksanakan pembelajaran yang efektif, kreatif, dan inovatif. Program ini diadakan di Kota Malang dan sekitarnya, namun kini mahasiswa diperbolehkan menjalankan Asistensi Mengajar di daerah masing-masing atas persetujuan LP3 dan Universitas Negeri Malang.

Pelaksanaan Asistensi Mengajar dilakukan oleh kelompok mahasiswa dari berbagai program studi dengan bimbingan dosen pembimbing lapangan dan guru pamong. Program ini bertujuan untuk membantu meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan, menghubungkan pendidikan dasar dan menengah dengan pendidikan tinggi, serta mendiseminasikan produk-produk pembelajaran kreatif dan inovatif dari UM untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

Asistensi Mengajar di SMAN 2 Ponorogo

Saya menjalani kegiatan Asistensi Mengajar di SMAN 2 Ponorogo, sebuah sekolah menengah di Jalan Pacar 24, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Di sekolah ini, terdapat 14 mahasiswa yang berasal dari lima program studi, yakni Pendidikan Sosiologi, Pendidikan Fisika, Pendidikan Sejarah, Pendidikan PPKn, dan Pendidikan Seni Tari dan Musik, yang ditempatkan untuk mengajar di kelas X hingga XII.

SMAN 2 Ponorogo memiliki budaya pembelajaran yang unik, yaitu Literasi. Setiap pagi sebelum pelajaran dimulai, siswa melakukan kegiatan Literasi. Pada hari Selasa, siswa membaca karya sastra atau buku cerita, lalu merangkum isi buku dalam buku literasi mereka. Pada hari Rabu, siswa membuat karya sastra seperti puisi dan pantun. Hari Kamis dan Jumat, siswa membaca ayat-ayat Al-Quran Juz 30 secara bergiliran dipandu oleh teman mereka. Selain itu, pada setiap hari Selasa Pon (penanggalan Jawa), guru dan siswa melaksanakan khataman Al-Quran di Masjid Sabilurrasyad SMAN 2 Ponorogo. Tradisi ini sangat mendukung pembentukan karakter siswa, menumbuhkan kebiasaan membaca, serta meningkatkan kepedulian dan ketakwaan mereka kepada Allah SWT.

Kegiatan yang Dilaksanakan Mahasiswa selama Asistensi Mengajar di SMAN 2 Ponorogo

Selama menjalankan Asistensi Mengajar di SMAN 2 Ponorogo, saya banyak belajar melalui berbagai aktivitas, baik dalam bidang akademik, non-akademik, maupun administrasi sekolah. Dalam bidang akademik, saya menyusun Modul Ajar, Bahan Ajar, Media Pembelajaran, dan LKPD yang kemudian dikonsultasikan dengan Ibu Nevi Triana Anggraeni, S.Pd., sebagai guru pamong. Saya juga membuat jadwal mengajar mingguan, membimbing siswa dalam olimpiade dan proyek P5 di kelas X, membuat soal PTS dan PAS, serta membantu guru pamong dalam penilaian remedial siswa.

Di bidang non-akademik, saya berpartisipasi dalam kegiatan Isra' Mi'raj, berdiskusi dan sharing dengan guru pamong, serta membantu para guru mengelola perpustakaan dengan menginput data buku, menempelkan stiker kode, dan mengurutkan buku. Dalam bidang administrasi, saya juga melaksanakan piket resepsionis di lobby sekolah.

Pengalaman Berharga yang Didapatkan

Banyak ilmu dan pengalaman berharga yang saya peroleh dari Asistensi Mengajar di SMAN 2 Ponorogo. Pengalaman tersebut mencakup cara mengajar, berinteraksi dengan siswa, mengondisikan kelas, serta menyusun perangkat pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan. Selain kemampuan soft skill, saya juga meningkatkan kemampuan hard skill dalam bidang copywriting dan implementasi Artificial Intelligence dalam pembelajaran. Saya juga mampu memanfaatkan berbagai aplikasi belajar dan website untuk mendorong kreativitas siswa dan guru. Penggunaan teknologi dalam pembelajaran ini sangat relevan dengan kebutuhan mengikuti perkembangan zaman di Era Society 5.0.

Dukungan dari Rekan Mahasiswa, Guru Pamong, Dosen Pembimbing, dan Mitra Sekolah

Kesuksesan Asistensi Mengajar tidak lepas dari dukungan teman-teman mahasiswa, guru pamong, dosen pembimbing lapangan, dan mitra sekolah. Kepada teman-teman AM SMADA yang saya cintai dan banggakan, terima kasih atas kerja sama dan bantuan yang telah kita bangun bersama. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nevi Triana Anggraeni dan Ibu Dr. Satti atas kesabaran, bimbingan, serta nasihat yang diberikan kepada kami selama program ini. Terima kasih pula kepada SMAN 2 Ponorogo yang telah menerima kami dengan tangan terbuka. Semua bantuan yang diberikan sangat berarti bagi kami dan menjadi bekal berharga ke depannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun