Apa kita butuh Gundala yang tidak lebih dari karakter fiksi untuk menolong kita? Menggunakan kekuatan petirnya untuk memanggil hujan badai agar lahan yang terbakar bisa padam sekaligus melemparkan bogem mentah pada pelaku pembakaran lahan?
Perlu diingat, #Riaudibakarbukanterbakar sudah cocok. Maksudku, maaf, tidak hanya di Riau, tapi juga di Kalimantan #SaveKalimantan juga Sumatera #SaveSumatera.
Sekali lagi, maaf. Maksudku kali ini, Gundala tidaklah hanya sekedar karakter fiksi. Aku yakin jiwa patriot Gundala dimiliki seluruh masyarakat Indonesia. Mungkin---tidak, maksudku HARUS.
Wakil rakyat jangan sibuk melemahkan KPK, rakyat yang kau wakili sibuk menyelamatkan diri. Para elit jangan hobi ongkang-ongkang kaki sambil menikmati spa, sedangkan rakyat nyaris mati karena ISPA. Para cukong jangan doyan makan saudara sendiri, karena sejatinya kita masih saudara NKRI. Wahai Presiden, janji-janjimu jangan lupa, karena kita semua #Menolaklupa. Wahai rakyat Indonesia jangan gagap, karena kita #Masihmelawanasap.
- Azofiyan
16 September 2019, saat cerpen ini dibuat, kabut asap masih  melanda untuk yang kesekian kalinya. Di tahun 2019, perjuangan melawan asap masih bergelora. #IndonesiaDibakarBukanTerbakar.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H